Salin Artikel

Anak Gubernur dan Bupati di Jambi Bersaing ke Parlemen

Hal ini berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). Bahkan suara mereka mengalahkan politisi senior dan petahana.

Kompas.com menghimpun anak gubernur dan bupati yang berpotensi lolos ke parlemen.

1. Muhammad Rifaldi

Muhammad Rifaldi merupakan anak Gubernur Jambi Al Haris.

Rifaldi mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Merangin dari Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Dapil Merangin 1. Orangtuanya juga petinggi partai tersebut.

Rifaldi maju sebagai caleg DPRD Kabupaten Merangin dari PAN daerah pemilihan Merangin 1.

Menurut hitungan suara sementara KPU dengan jumlah suara yang masuk 52,52 persen, Senin (19/2/2024), Rifaldi memperoleh 1.126 suara.

Namun, angka ini masih bisa berubah. Perolehan suaranya juga bukan yang tertinggi, karena ada politisi PAN lainnya, Mira Sartika, dengan jumlah 1.242 suara.

2. Azki Akhyari

Azki Akhyari, anak dari Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kota Jambi, melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dari data sementara KPU dengan jumlah suara yang masuk 54,72 persen, nama Azki masih berada di puncak.

Dia mengantongi 1.310 suara, jauh meninggalkan pesaingnya yang baru mendapatkan ratusan suara.

3. Bima Audia Pratama

Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto juga merestui anaknya yang masih muda, Bima Audia Pratama, bersaing menjadi anggota DPRD Provinsi Jambi dari PAN Dapil 6.

Bima mendapatkan 13.416 suara. Meskipun berada di puncak, jumlah suara masih terus berubah karena baru 56,66 persen data yang masuk.

4. Muhammad Adib Mubarak

Anak Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat, yaitu Muhammad Adib Mubarak, mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Provinsi Jambi.

Berada di peringkat dua, Muhammad Adib Mubarak mengantongi 10.986 suara. Masih kalah dengan perolehan suara anak Bupati Tanjung Jabung Timur.

5. Afuan Yuza Putra

Afuan Yuza Putra, anak Bupati Kerinci, Asraf, mencalonkan diri menjadi caleg DPRD Provinsi Jambi dari PAN.

Untuk sementara, Afuan memperoleh 14.684 suara. Dia juga menempati posisi puncak, jauh meninggalkan pesaingnya.

6. Rucita Arfianisa

Rucita Arfianisa merupakan anak dari Wali Kota Sungaipenuh, Ahmadi Zubir.

Rucita maju menjadi caleg DPRD Provinsi Jambi dari PDI Perjuangan.

Perempuan muda ini mendapatkan 15.237 suara, dengan data baru 63,41 persen.

Adapun Rucita memang baru terjun ke dunia politik. 

Perolehan suara dari anak-anak kepala daerah ini belum final, lantaran data yang masuk ke KPU belum 100 persen. 

Untuk diketahui, DPT di Provinsi Jambi berjumlah 2.676.107 orang.

Dari jumlah itu, pemilih laki-laki berjumlah 1.350.151 dan pemilih perempuan 1.325.956 orang.

Kata pengamat

Akademisi dari UIN Sultan Thaha Saefuddin Jambi, Yulfi Alfikri mengatakan, kehadiran anak muda dalam politik tanpa pengalaman yang memadai, bisa berpotensi mengganggu efektivitas lembaga legislatif.

"Mereka mungkin belum memiliki pemahaman yang cukup mendalam tentang isu-isu yang kompleks, serta kurangnya keterampilan untuk berkolaborasi dan bernegosiasi dalam lingkungan politik yang sering kali keras dan kompleks,” kata Yulfi melalui pesan WhatsApp, Senin (19/2/2024).

Yulfi menilai, jika pemilihan mereka lebih didasarkan pada faktor hubungan keluarga, daripada kualifikasi dan kemampuan yang sebenarnya, hal ini dapat merusak integritas dan legitimasi lembaga tersebut di mata publik.

Untuk itu, penting bagi lembaga-lembaga politik untuk memastikan bahwa kualifikasi dan kemampuan yang mendasari memilih anggota DPRD provinsi.

Selain itu, perekrutan berdasarkan hubungan keluarga juga dapat meredam semangat persaingan sehat dalam politik.

Ketika anak muda diberikan akses mudah ke posisi politik karena kedekatan keluarga dengan pejabat, hal ini bisa menghalangi aspirasi dan motivasi para calon yang lebih berkualifikasi, tapi kurang memiliki koneksi politik.

Akibatnya, potensi para pemimpin muda yang lebih berbakat dan berdedikasi mungkin terabaikan, sehingga merugikan kemajuan dan dinamika dalam dunia politik.

“Praktik nepotisme semacam ini dapat merusak kepercayaan publik terhadap lembaga politik dan pemerintahan secara keseluruhan. Warga masyarakat mungkin menjadi skeptis terhadap keadilan dan integritas sistem politik,” kata Yulfi.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/19/183704778/anak-gubernur-dan-bupati-di-jambi-bersaing-ke-parlemen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke