Salin Artikel

Kisah Perjuangan Mendistribusikan Logistik Pemilu di Pelosok Manggarai Timur, Bertaruh Nyawa karena Seberangi Sungai

Bagaimana tidak, para petugas pemilu tersebut harus menyeberangi Sungai Waemokel  yang terletak antara Desa Rana Mbata dengan Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

Kisah perjuangan petugas mengantarkan logistik pemilu untuk pemilihan presiden-wakil presiden, anggota DPD, DPR RI, DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan DPRD Kabupaten Kabupaten Manggarai Timur, terjadi pada Senin (12/2/2024).

Mereka harus menyeberangi sungai besar tersebut sehingga logistik pemilu sampai ke wilayah pelosok Manggarai Timur.

“Saya bersama anggota panitia pemungutan kecamatan (PPK) Kecamatan Kota Komba Utara mengawal pendistribusian logistik pemilu dengan menyeberangi Sungai Besar Waemokel."

"Sungai Waemokel berada di antara Desa Rana Mbata dengan Desa Gunung Baru. Pendistribusian logistik pemilu dari arah Desa Rana Mbata menuju ke Desa Gunung Baru."

"Kami menyewa masyarakat untuk memikul logistik Pemilu dengan menyeberangi Sungai Waemokel." 

"Sewa pendistribusian logistik dengan menyeberangi Sungai Waemokel sebesar Rp 250.000 per orang,” ujar Ketua PPK Kecamatan Kota Komba Utara, Lyria Heriyanto Virsiaman saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Selasa, (13/2/2024).

Heriyanto mengisahkan, kondisi sungai belum banjir ketika mereka menyeberang meski cuaca hujan. Ada 25 warga yang memikul logistik pemilu.

“Puji Tuhan, pendistribusian logistik pemilu dengan menyeberangi Sungai Waemokel berjalan aman dan lancar." 

"Dari Sungai Waemokel sampai di tempat penyimpanan logistik di Sekretariat PPS Desa Gunung Baru dipikul." 

"Hari ini didistribusikan ke tempat KPPS. Di Desa Gunung Baru ada 4 tempat pemungutan suara (TPS),” jelasnya.

Tidak ada jembatan permanen

Heriyanto menjelaskan, belum ada jembatan permanen untuk menyeberangi Sungai Waemokel yang menghubungkan Desa Rana Mbata dan Desa Gunung Baru.

Dulu ada jembatan gantung terbuat dari bambu yang dibangun para misionaris Katolik. Tapi  kini jembatan bambu gantung itu sudah ambruk.

“Kemarin saat pendistribusian dari Kantor KPU Manggarai Timur di Borong dalam cuaca hujan."

"Diangkut dengan oto (mobil) colt (bus kayu atau truk yang diberi atap) dikawal aparat keamanan dan Panwascam. Walaupun medan berat, panitia penyelenggara pemilu berjuang keras demi suksesnya pemilu hari Rabu, 14 Februari 2024 ini,” jelasnya.

Kisah perjuangan petugas menyeberangi Sungai Waemokel dan mendistribusikan logistik pemilu ini bukan hal baru.

Heriyanto, biasa disapa Yanto, menjelaskan bahwa menyeberangi Sungai Waemokel untuk mendistribusikan logistik pemilu ke Desa Gunung Baru yang berada di pelosok Manggarai Timur jadi cerita yang sama setiap ada pemilu.

“PPK Kecamatan Kota Komba Utara membayar warga untuk memikul logistik pemilu. Kondisi ini selalu dialami penyelenggara pemilu saat mendistribusikan logistik ke Desa Gunung Baru."

"Bersyukur pendistribusian logistik, Senin, (12/2/2024) berjalan aman dan lancar sampai di Sekretariat PPS Desa Gunung Baru,” ujarnya.

Pantauan Kompas.com, unggahan video warga menyeberangi Sungai Waemokel saat mendistribusikan logistik Pemilu 2024 menjadi viral di media sosial.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/13/104832578/kisah-perjuangan-mendistribusikan-logistik-pemilu-di-pelosok-manggarai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke