Salin Artikel

Banjir Kepung Pusat Kota Grobogan, Aktivitas Perekonomian Lumpuh

Berdasarkan pantauan, banjir mulai deras menggenangi permukiman hingga akses jalan kota sejak Selasa (6/2/2024) tengah malam. 

Rabu pagi, banjir luapan Sungai Lusi itu berangsur melimpas menutup sejumlah jalan protokol.

Aktivitas perekonomian pun nyaris lumpuh akibat kedalaman air mencapai sekitar 50-60 sentimeter.

Beberapa jalan pun terpaksa ditutup warga menggunakan palang bambu dan kursi kayu. Mayoritas warga lebih memilih bertahan di rumah menunggu air surut.

Sejumlah pertokoan, perkantoran, serta pusat perbelanjaan terpaksa diliburkan.

Bahkan fasilitas kesehatan, kawasan alun-alun, kompleks Pendopo Pemkab Grobogan termasuk Kantor Bupati juga terendam banjir.

Jamak pengendara motor yang nekat melintasi jalan berujung mogok. Ada juga yang terpaksa menerobos melalui trotoar jalan.

Kondisi seperti itu bertahan hingga malam ini sekitar pukul 20.00 WIB.

Sekda Grobogan Anang Armunanto mengatakan, untuk penanganan banjir di kecamatan lain di luar Purwodadi, Pemkab Grobogan sudah berupaya memperbaiki sejumlah tanggul sungai yang jebol di wilayahnya. 

Sementara untuk mengurangi debit banjir di wilayah perkotaan, Pemkab Grobogan hari ini membuka pintu air "Bendung Klambu" yang arus airnya berujung mengalir ke wilayah Kabupaten Kudus dan Demak.

"Bendung Klambu dibuka sudah sesuai SOP. Untuk tanggul-tanggul yang jebol kami datangkan alat berat untuk perbaikan. Jadi karena sifatnya tanggap darurat, maka penanganan pun segera," kata Anang Rabu malam.

Menurut Anang, untuk mencukupi kebutuhan logistik warga, Pemkab Grobogan bersama pemangku kepentingan lain telah mengoperasikan dapur umur di sejumlah wilayah terdampak banjir. 

Puluhan pengungsi yang umumnya lansia, bayi, dan ibu hamil juga telah dievakuasi ke kantor-kantor pemerintah yang disediakan.

"Semoga banjir segera berakhir," pungkas Anang.

Sementara itu, Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih menambahkan, merujuk data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) pada malam ini tercatat ada 69 desa di 16 kecamatan yang terdampak banjir.

Jumlah ini terhitung meningkat dibanding sebelumnya.

"Kami bersinergi dengan TNI, Polri, dan sejumlah unsur lainnya untuk penanganan banjir," kata Endang.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/07/214524678/banjir-kepung-pusat-kota-grobogan-aktivitas-perekonomian-lumpuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke