Salin Artikel

Menilik Kebun Durian Pertama di Pesisir Demak, Buah Terbesar Capai 6,5 Kg

DEMAK, KOMPAS.com - Durian, tanaman yang banyak ditemui di dataran tinggi ini ternyata bisa tumbuh di dataran rendah di Pesisir Demak, Jawa Tengah.

Belasan pohon durian ini tumbuh dan berbuah di pekarangan seluas 12 x 40 meter milik Margono (74), warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak.

Kebun durian milik Margono, merupakan hasil uji coba pertamanya yang merasa bosan dengan tanaman buah jambu air, belimbing, dan mangga yang biasa ditemui di Demak.

Margono mengatakan, semula ia tidak setuju jika lahan bekas kebun jambu itu akan diganti dengan pohon durian. Sebab, selain sudah menghasilkan uang, ia juga tidak pernah melihat pohon durian di Demak.

"Yang punya inisiatif kuat itu kan anak saya. Yang musti awalnya saya tidak setuju tapi ya coba-coba," katanya kepada Kompas.com ditemui di kebun durian di Desa Sidomulyo, Sabtu (3/2/2024).

Setelah menanti selama 4 tahun dari hasil jerih payahnya, kini Margono merasakan hasil petik buah durian pertamanya.

Kata Margono, di tanah pekarangannya terdapat 13 pohon durian dengan jenis yang berbeda - beda, yakni durian bawor, montong, durian hitam, dan durian musang king.

Dari 13 pohon yang berhasil tumbuh, 7 di antaranya berbuah lebat, terberat satu buah mencapai 6,5 kilogram jenis bawor.

"Berbuah 7 (pohon), aslinya 8 yang satu itu gagal rontok. Sampai dapat dipetik itu 7 batang. 5 jenis berbuah semua. Yang paling besar itu kemarin 6,5 kilogram jenis bawor," ungkapnya.

Menurutnya, meski di tanam di dataran rendah, buah durian dari kebunnya memiliki rasa yang sama dengan 5 jenis durian populer di Indonesia.

"Dari durian lokal, ini termasuk durian impor, ini lebih banyak sekali perbedaannya. Dagingnya lebih tebal, rasanya lebih enak dan lezat," katanya.

Kendati demikian, Margono enggan menjual buah durian pertamanya ini dan lebih memilih membagikan ke tetangga.

"Tidak jual, buah selanjutnya, saya bagikan ke tetangga biar mencicipi. Kata ahli durian juga pertama jangan jual, kurang (rasanya). Tambah tahun nanti tambah enak," katanya lagi.

Margono menyebut, ia mengambil tanah merah dari Kabupaten Jepara untuk menanam pohon durian.

"Hasil uji coba, alhamdulillah berhasil," ujarnya.

"Maksudnya supaya menjaga keretakan, kalau tanah hitam kan retaknya agak lebar, kalau lebar nanti memutus akar, kalau akarnya putus mati," sambung dia.

Setelah pohon dirasa kuat dan tumbuh subur, tahap selanjutnya sekitar pohon kembali diurug dengan tanah merah.

"Saya perkirakan ini kuat, kemudian diberi tanah sekelilingnya, saya belikan tanah merah juga," tukasnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/03/155545578/menilik-kebun-durian-pertama-di-pesisir-demak-buah-terbesar-capai-65-kg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke