Salin Artikel

Status Gunung Lewotobi Turun dari Level IV Awas ke Level III Siaga

Penurunan status ini berdasarkan hasil analisis dan evaluasi menyeluruh aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki pada periode 23 Januari-29 Januari 2024.

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan menerangkan, berdasarkan pengamatan visual selama periode tersebut, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-50 meter dari puncak.

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur dan tenggara. Suhu udara sekitar 20-29 derajat celcius.

Terekam gempa letusan dengan tinggi kolom erupsi mencapai 500 meter di aras puncak.

Awan panas guguran teramati dengan jarak luncur 1.900-2.000 meter dari puncak, dan arah luncuran ke arah utara hingga timur laut.

Guguran teramati dengan jarak luncur 1.000-1.500 meter dari puncak, dan arah luncuran ke arah utara. Aliran lava ke arah timur laut telah mencapai jarak 4 kilometer dari pusat erupsi.

"Pergerakan aliran lava teramati melambat sejak tanggal 23 Januari 2024," ujar Hendra dalam keterangan tertulis, Senin.

Berdasarkan pengamatan instrumental jenis gempa yang terekam selama periode ini yaitu delapan kali gempa letusan atau erupsi.

11 kali gempa awan panas guguran, 388 kali gempa guguran, delapan kali gempa embusan, satu kali gempa harmonik, tiga kali gempa tremor non-harmonik.

Kemudian 35 kali gempa low frequency, 20 kali gempa hybrid, tiga kali gempa vulkanik dangkal, sembilan kali gempa vulkanik dalam, dua kali tektonik lokal, dan 27 kali tektonik jauh.

"Tremor menerus tercatat pada tanggal 23-28 Januari 2024 dengan amplitudo 1.4 37 mm, dominan 3 7 mm," beber dia.

Hendra menerangkan, berdasarkan pengamatan secara visual dan kegempaan pada periode ini, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki cenderung menurun.

Tinggi kolom erupsi menurun dari rata-rata 1.500 meter di atas puncak menjadi 500 meter di atas puncak.

Pergerakan aliran lava di arah timur laut teramati melambat dikarenakan berkurangnya suplai magma dan telah mencapai daerah topografi yang landai.

Awan panas guguran masih terjadi dengan jarak luncur rata-rata satu kilometer dan maksimal dua kilometer dari pusat erupsi.

Lalu, gempa-gempa pada periode ini didominasi gempa permukaan yang menandakan magma sudah mencapai permukaan dan sebagian keluar dari kawah.

Terekamnya gempa hybrid menunjukkan terjadinya pertumbuhan kubah lava dengan laju rendah.

Penurunan intensitas gempa vulkanik dalam dari periode sebelumnya mengindikasikan penurunan suplai magma. Gempa embusan dan tinggi kolom asap juga mengalami penurunan.

Menurunnya gempa low frequency juga menunjukkan menurunnya pergerakan magma ke permukaan.

Jumlah gempa erupsi menurun dari 15-25 kejadian setiap hari, dan saat ini 3-5 kejadian setiap hari.

Jarak luncur awan panas guguran berkurang dari sebelumnya mencapai hingga dua kilometer, pada saat ini jarak luncur awan panas guguran rata-rata sekitar satu kilometer.

Luncuran guguran awan panas dan lava masih mengarah pada sektor utara-timur laut dan timur laut.

Pada periode ini, nilai SO2 mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan periode sebelumnya, mengindikasikan suplai magma mengalami penurunan.

Data RSAM dan deformasi menunjukkan penurunan nilai serta deflasi pada permukaan pada tubuh G. Lewotobi Laki-laki. Gempa Tremor tidak terekam mulai sejak 24 Januari 2024.

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari data visual dan instrumental maka Gunung Lewotobi Laki-laki, diturunkan dari level IV awas ke level III siaga, terhitung mulai tanggal 29 Januari 2024 pukul 12.00 Wita," ungkap dia.

Hendra mengimbau masyarakat tetap mengikuti rekomendasi PVMBG.

Masyarakat maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 5 kilometer pada arah utara-timur laut dan 6 kilometer pada sektor timur laut.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/29/150751378/status-gunung-lewotobi-turun-dari-level-iv-awas-ke-level-iii-siaga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke