Salin Artikel

Kisah Penjual Balon Keliling Jadi Caleg, Jadi Kuli Angkut Kelapa untuk Modal Kampanye

Adalah Supiyono (42) yang mantap maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) memperebutkan kursi di DPRD Pandeglang.

Pria 42 tahun tersebut optimis bisa dapat satu kursi dari dapil 3 Kabupaten Pandeglang meliputi Kecamatan Bojong, Picung, Munjul, Angsana, Sindangresmi dan Cikeusik.

Dia mengaku percaya diri kendati latar belakangnya hanya sebagai penjual balon keliling dari pasar ke pasar dan di acara hajatan sejak tahun 2014.

Kepada Kompas.com, Supiyono mengatakan niat untuk maju sebagai anggota dewan sudah muncul sejak beberapa tahun lalu, saat dirinya kerap mendapat curhat beragam macam persoalan hidup dari pelanggannya.

"Selama berdagang keliling sering ngobrol sesama pedagang, sama masyarakat, mereka ada omongan kita dari dulu gak pernah ada perkembangan, tiap ada pemilihan dewan mereka satu tahun datang, empat tahunnya menghilang," kata Supiyono saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (26/1/2024).

Karena itu, Supiyono dan pedagang lain pernah berprinsip jika ada masyarakat kecil yang pernah merasakan susah hidup mencalonkan diri jadi caleg maka akan didukung 100 persen.

"Dari sanalah saya akhirnya berniat 100 persen untuk maju (jadi caleg)," kata dia.

Supiyono menceritakan tahap awal hingga ditetapkan jadi caleg. Kisah berawal beberapa tahun lalu saat seorang temannya mengajak dia untuk menjadi anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dia sudah punya pemikiran untuk terjun di politik, tidak ingin gabung jika menjadi anggota biasa, tetap meminta untuk jadi ketua partai tingkat Kecamatan Picung dan disetujui.

"Akhirnya saat ada pembukaan caleg, saya daftar, ikut semua tahapan dan dapat nomor urut 5," kata dia.

Banyak cemoohan saat awal-awal Supiyono menyampaikan niat mau maju sebagai caleg. Namun seiring, kini malah banyak dukungan yang diterimanya.

Dukungan utama datang dari keluarga dia dan juga rekan sesama pedagang.


Habis Rp 30 Juta untuk kampanye

Setelah terdaftar sebagai caleg, Supiyono masih melanjutkan pekerjaannya sehari-hari sebagai penjual balon. Bedanya dia kini berjualan sambil kampanye.

Hasil dari jualan balon tersebut, juga dipakai oleh dia untuk modal nyaleg.

Menurutnya, dari proses pendaftaran hingga kampanye sekarang, dia sudah habis sekitar 30 juta rupiah.

"Kalau ditotal sudah habis 30 juta rupiah, tidak sekaligus ngeluarin segitu, tapi setiap hari disisihkan dari berjualan balon, setengah untuk kampanye, setengahnya lagi untuk keluarga," kata dia.

Aksi berkampanye Supiyono dilakukan sambil berdagang. Balon dagangannya, menjadi salah satu cara agar dirinya mendapat suara.

Tidak semua balon dagangannya dia jual, sebagian di antaranya dibagi-bagikan ke anak-anak dengan harapan orang tuannya menyoblos dirinya saat pemilihan nanti.

"Jadi kalau ada anak yang nangis pengen balon, saya kasih, nanti orang tuanya ngajak mampir ke rumah, saat ngobrol itu saya sekalian kampanye," kata dia.

Program balon gratis untuk anak-anak tersebut, dia adakan sejak ditetapkan sebagai caleg. Namun kini terhenti karena Supiyono kehabisan modal.

Bahkan dia mengaku, sudah tidak berjualan balon lagi sejak dua minggu lalu karena tidak ada modal. Selain itu, kata dia, sejak warga tahu dirinya nyaleg, banyak yang sengaja meminta balon, hingga akhirnya dia tekor.

"Sekarang kalau jualan harus keluar dapil saya, cari wilayah baru, karena jualan untuk cari uang," kata dia.

Karena tidak lagi berjualan balon, dia kini beralih jadi kuli serabutan, apapun dia kerjakan, yang penting, menurutnya, bisa membeli rokok untuk modal kampanye.

"Apa saja dikerjakan, kuli angkut kayu, angkut kelapa, nanti bayarannya buat kampanye," kata dia.


Janji tidak ambil gaji setahun

Selayaknya caleg-caleg lain, Supiyono juga punya janji yang disampaikan kepada calon pemilih jika terpilih sebagai anggota dewan.

Ada dua janji utama yang dia sampaikan, salah satunya adalah menjanjikan tidak akan mengambil gaji pokok selama satu tahun menjabat.

"Jadi nanti gaji satu tahun akan dialokasikan untuk kesejahteraan masyarakat, pedagang, dan juga sarana ibadah, kalau saya nanti dari tunjangan saja," kata dia.

Supiyono juga menjanjikan akan membelilan mobil siaga untuk keperluan masyarakat yang membutuhkan.

Mobil siaga tersebut akan digunakan untuk kebutuhan seperti keperluan berobat dan hal yang menyangkut kepentingan warga di Dapil dia.

"Mobil siaga tapi bukan ambulans, nanti lima tahun dipakai masyarakat, selama saya menjabat boleh dipakai untuk keperluan masyarakat," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/26/191721178/kisah-penjual-balon-keliling-jadi-caleg-jadi-kuli-angkut-kelapa-untuk-modal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke