Salin Artikel

Sampah Kulit Durian di Bangka Capai 8 Ton Per Hari

Peningkatan volume sampah terjadi sampai 10 persen yang dominan disumbang kulit durian.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Ismir Rachmadinianto mengatakan, peningkatan volume sampah mencapai 7-8 ton dengan total rata-rata 70 ton per hari.

"Memang ada peningkatan, masih di angka 10 persen. Kulit durian dominan karena sedang musimnya," kata Ismir, Rabu (24/1/2024).

Ismir mengungkapkan, sampah kulit durian yang dikumpulkan dari lapak-lapak mencapai satu truk, beratnya diperkirakan mencapai delapan ton sesuai daya angkut kendaraan tersebut.

Sebagian lainnya sampah kulit durian sudah tercampur dengan sampah buangan rumah tangga dan pasar.

Petugas mengumpulkannya dari tempat pembuangan sampah yang tersebar di berbagai titik.

Selanjutnya sampah tersebut dibawa ke TPA di Kelurahan Kenanga yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota.

"TPA kita masih sanggup untuk menampung kenaikan volume sampah. Saat ini dengan luasan 4,9 hektar akan diperluas menjadi 20 hektar," ujar Ismir.

Peningkatan jumlah volume sampah, sambung Ismir, tidak terjadi sepanjang waktu.

Lonjakan biasanya muncul saat musim buah, khususnya buah durian karena kulitnya yang juga berukuran besar dan cukup lama untuk mengurainya.

"Biasanya ada lonjakan pada Senin dan Selasa, karena sebelumnya kan hari libur jadi warga biasanya bersih-bersih."

"Ditambah dari lapak-lapak durian yang sedang musim kita angkut juga dari sana," beber Ismir.

Menurut Ismir, pengelolaan sampah organik sudah mulai dilakukan melibatkan kelompok masyarakat dan akademisi. Bahkan, ada juga yang mengolah menjadi pupuk cair.

Namun, sejauh ini jumlah yang dikelola dari sampah organik belum berimbang dengan sampah yang masuk setiap harinya.

"Nanti ada rencana TPA ini akan ditingkatkan menjadi TPA regional, termasuk juga pengelolaan lebih maksimal sesuai standar lingkungan," ungkap Ismir.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/24/155859978/sampah-kulit-durian-di-bangka-capai-8-ton-per-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke