Salin Artikel

Di Balik Tewasnya 4 Orang di Semarang Usai Pesta Miras, Minuman "Tester", Beli Etanol di Toko Online

Empat orang yang meninggal adalah Arya (22) warga Dadapsari, Andika (21) warga Purwosari, Depi (21) warga Kaligawe, dan Hendi (22) warga Pasar Bulu.

Peristiwa tersebut berawal saat 10 orang pesta miras oplosan pada Kamis (5/1/2024) sejak pukul 16.30 WIB.

G (22), saksi mata mengatakan miras oplosan tersebut dicampur dengan etanol, sirup serta bubuk minuman ringan.

"Belum pernah nyoba baru kali ini, saya tenggak rasanya panas," jelas G.

Menurut dia, minuman tersebut diracik oleh rekannya berinsial D yang berencana mau buka usaha minuman.

"Jadi tester ke teman-teman," lanjut dia.

Saat mabuk di lokasi, G mengaku belum merasakan efek apa pun. Namun saat pulang, ia merasa lemas.

"Kami mabuk dari habis Magrib sampai pagi. Tidak ada yang muntah. Kami lalu pulang hanya dua orang Pendeng sama Andika yang masih tidur," jelasnya.

Ia mengatakan tak merasakan efek parah dari miras oplosan yang ternyata sudah dicampur 10 butir pil dextro.

"Kalau aku hanya lemes, minum miras ga ada 10 gelas yang lain banyak 10-20 gelasan," katanya.

Beli etanol di online shop

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan pihaknya masih belum bisa meminta keterangan korban yang masih dirawat di rumah sakit, termasuk satu pengoplos.

Namun berdasarkan keterangan saksi, ternyata etanol yang dicampur miras dibeli lewat pasar online.

"Iya, Andika alias Kimpul memerintahkan kepada Dodi untuk membeli tiga botol alkohol 70 persen jenis etanol di online shop untuk dijadikan oplosan minuman dengan dicampur dengan sirup merah dan air putih," ujar Kombes Irwan pada Senin (8/1/2024).

Setelah menenggak miras oplosan bersama, satu per satu dari empat pemuda itu mulai tumbang dan berakhir meninggal.

Dari Jumat hingga Minggu, ada empat orang yang meninggal.

Korban pertama adalah Devi yang meninggal di RS Pantiwilasa, Kota Semarang pada Jumat (5/1/2024) pukul 19.00 WIB.

Menyusul korban Hendi alias Pending yang meninggal di rumahnya di sekitar Pasar Bulu pada Sabtu (6/1/2024) pada pukul 15.00 WIB.

Untuk korban ketiga, Andika alias Kumpul meninggal du rumahnya di Perbalana, Purwosari pada Sabtu (6/1/2024) pukul 17.00 WIN.

Korban keempat adalah Arya yang meninggal di ruang ICU RS Sultan Agung Semarang pada Minggu (7/1/2024) pukul 12.00 WIB.

Dari empat korban tewas, dua di antaranya diketahui berstatus suami istri.

Kini, sejumlah pemuda lainnya juga harus menjalani perawatan medis di rumah sakit akibat miras oplosan itu.

Sementara, dua pengoplos disebut telah meninggal, termasuk dari 4 orang itu.

"Nah, mereka bersepuluh, 4 orang dirawat di RS Bhayangkara, 2 di rumah masing-masing. Langkah kepolisian sekarang melakulan perawatan kepada yang saat ini masih di RS maupun di rumah masing-masing," lanjut dia.

Menurutnya, pihak keluarga tidak langsung melaporkan kejadian ini pada Kamis lalu lantaran takut terseret masalah hukum.

Polisi sendiri baru mendapatkan laporan pada Senin (8/1/2024).

Pihaknya telah bekerja sama dengan forensik untuk mencari kandungan miras oplosan yang ada di dalam minuman korban.

Sejumlah barang bukti telah diamankan guna pemeriksaan lanjutan.

"Rincian pemesanan salah satu korban alkohol 70 persen, antiseptik melalui online, itulah kemudian Andika dan kawan-kawan, dicampur dengan beberapa unsur lainnya, kemudian diminum bersama-sama. Inilah yang diduga menyebabkan 4 orang MD (meninggal) dan 6 orang saat ini dirawat," ungkap dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penu;is: Muchamad Dafi Yusuf, Titis Anis Fauziyah |Editor: Sari Hardiyanto, Robertus Belarminus), Tribun Jateng

https://regional.kompas.com/read/2024/01/10/085800678/di-balik-tewasnya-4-orang-di-semarang-usai-pesta-miras-minuman-tester-beli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke