Salin Artikel

Ganjar Sebut Insiden Pengeroyokan Relawan di Boyolali Jadi Catatan Hitam dalam Demokrasi, Ini Pesannya...

BANYUMAS, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut insiden pengeroyokan oleh oknum anggota TNI terhadap relawan di Boyolali menjadi catatan hitam dalam demokrasi.

Hal itu disampaikan Ganjar saat melakukan konsolidasi dengan partai pengusung dan relawan di Kantor DPC PDI-P Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).

"Ada beberapa kejadian yang harus saya ingatkan agar kita taat aturan. Kejadian Boyolali memberikan catatan hitam dalam proses demokrasi, dan kita protes keras," kata Ganjar.

Namun demikian, Ganjar mengapresiasi TNI yang bertindak cepat menangani persoalan tersebut.

"Saya hormat kepada TNI mengambil sikap sangat cepat, saya mengapresiasi juga. Di sisi lain ini koreksi diri sendiri harus tertib, kalau ingin melawan seseorang kita harus pada posisi yang benar," katanya lagi.

Untuk itu, Ganjar berpesan kepada para pendukungnya agar berlaku tertib. Khususnya, pada saat dimulainya masa kampanye terbuka nanti.

"Kampanye terbuka belum dimulai, kalau dimulai saya titip, pakai motor boleh, tapi knalpotnya jangan digitukan dan dirapikan. Semua saling mengoreksi, yang salah sudah dihukum, mari kita perbaiki," imbau Ganjar.

Diberitakan sebelumnya, relawan Ganjar Pranowo diduga dikeroyok oknum TNI.

Pengeroyokan itu terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, pada Sabtu (30/12/2023).

Pengeroyokan terjadi usai para TNI diduga terganggu karena relawan melakukan konvoi motor berknalpot brong.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/09/210925778/ganjar-sebut-insiden-pengeroyokan-relawan-di-boyolali-jadi-catatan-hitam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke