Salin Artikel

Kebanjiran, Taman Wisata Alam Buluh Cina di Kampar Ditutup

Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar di Pekanbaru, Senin (8/1/2024) kemarin, menjelaskan ketinggian banjir di lokasi tersebut melebihi satu meter.

Akibatnya, dua gajah latih di TWA Buluh Cina harus ditempatkan ke lokasi yang lebih tinggi.

Dua ekor gajah tersebut bernama Robin berjenis kelamin jantan berumur 35 tahun, dan Ngatini yang berjenis kelamin betina berusia 25 tahun.

"Dua ekor gajah yang menjadi maskot di sana dalam kondisi aman dan kami tempatkan pada lokasi yang lebih tinggi," kata Hansen.

Ia juga memastikan suplai makanan untuk kedua satwa besar ini tetap diberikan saat pagi dan sore hari.

Makanan untuk gajah itu diberikan melalui perahu, karena akses yang sebagian besar sudah terendam banjir.

Kedua gajah tetap dalam pengawasan dua orang mahout (pawang gajah) dan beberapa rekan lainnya yang memang bertugas mengurus gajah.

"TWA Buluh Cina akan ditutup sementara dan akan dibuka kembali untuk kunjungan masyarakat saat genangan air telah surut," ujar Hansen.

Hujan deras dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan sebagian Kabupaten Kampar terendam banjir.

Kondisi itu diperparah dengan meningkatnya debit air di bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, hingga memaksa pihak terkait membuka pintu bendungan.

Akibatnya sejumlah sungai yang membelah berbagai desa di wilayah tersebut meluap dan merendam permukiman.

Pemerintah Kabupaten Kampar pun telah menetapkan status tanggap darurat bencana lantaran hampir seluruh kecamatan di daerah itu terdampak banjir.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/09/103839178/kebanjiran-taman-wisata-alam-buluh-cina-di-kampar-ditutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke