Salin Artikel

Kisah Arjo Diterkam Buaya, Kuat Berjalan 2 Km meski Kehilangan Satu Tangan

Arjo harus menjalani perawatan intensif setelah tangan kanannya terluka parah diterkam buaya.

"Kejadiannya tiba-tiba dan berlangsung singkat. Saya hendak memasang jaring ikan di sungai yang dalamnya sekitar satu meter," kata Arjo kepada Kompas.com di RSUD Soekarno Bangka, Minggu (7/1/2024).

Serangan predator itu terjadi pada Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 14.00 WIB di Sungai Nyire, Air Gegas, Bangka Selatan.

Arjo yang merupakan warga Desa Delas, Air Gegas, pergi menjaring ditemani anak dan keponakannya.

Menurut Arjo, tidak ada gejala atau tanda-tanda bakal ada serangan buaya. Kawasan itu sudah dibuka menjadi perkebunan sawit.

Ia kemudian turun ke sungai ditemani anak dan keponakannya.

Tidak lama kemudian seekor buaya yang diperkirakan sepanjang tiga meter datang menerkam punggung Arjo.

Arjo langsung berontak. Buaya tersebut kembali menerkam dengan cepat. Kali ini tangan kanan Arjo terkena sambaran.

Arjo berusaha mencabut parang namun gagal. Parang tersebut terlepas. Buaya tersebut terus menyeretnya ke tengah sungai.

Arjo akhirnya terus memukul dan menggigit kepala buaya tersebut. Terkaman buaya itu akhirnya lepas. Namun Arjo harus kehilangan tangan kanannya.

"Setelah terlepas kami langsung naik ke darat. Anak dan keponakan sudah teriak-teriak sejak awal agar buaya itu pergi," beber Arjo.

Meskipun tangannya terluka parah, Arjo masih dalam kondisi sadar. Mereka kemudian berjalan melewati jalan setapak sepanjang dua kilometer.

"Sampai di tempat motor kami parkir, langsung pulang," ujar Arjo.

Setibanya di rumah, Arjo kemudian dibawa keluarganya ke Puskesmas Air Gegas. Selanjutnya Arjo dirujuk ke RSUD Soekarno Bangka guna penanganan medis lebih lanjut.

Menurut Arjo, pekerjaan sehari-harinya adalah buruh membersihkan kebuh sawit. Sesekali Ia pergi menjaring ikan untuk konsumsi keluarga.

"Karena sudah lama tidak pasang jaring, akhirnya pergi ke sana. Baru mau dipasang jaringnya, sudah diserang buaya," ungkap Arjo.

Kini Arjo di rumah sakit ditemani istri, dua anaknya serta sejumlah kerabat. Selain kehilangan tangan, Arjo juga terkena luka cakaran di pundak dan punggung.

Salah seorang kerabat Arjo, Amri mengatakan suadarnya itu pulang dalam kondisi terluka. Ia masih sadar dan duduk untuk melaporkan kejadian yang baru menimpanya.

"Kebetulan saya lagi jualan, kami langsung melihat kondisinya dan membawa ke puskesmas," ujar Amri.

Warga sekitar, sambung Amri, berusaha mencari buaya dan potongan tangan Arjo, namun belum membuahkan hasil.

Humas RSUD Soekarno Nevi Bachsin mengatakan, Arjo telah menjalani operasi untuk membersihkan bekas potongan tangannya.

Kini Arjo dalam perawatan sampai bekas luka di tubuhnya benar-benar sembuh.

"Saat datang kemarin langsung dilakukan operasi," ujar Nevi.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/07/145821878/kisah-arjo-diterkam-buaya-kuat-berjalan-2-km-meski-kehilangan-satu-tangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke