Salin Artikel

Alasan Demi Keselamatan Keluarga, Pria di Semarang Bunuh Anaknya: Saya Pasrah, Silahkan Ditahan

Peristiwa itu terjadi di Tambangan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Senin (1/1/2024) sekitar pukul 15.00 WIB.

Ia mengaku nekat menghabisi nyawa anaknya demi keselamatan anggota keluarga yang lain.

Sutikno pun tak kuasa menahan tangis saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Semarang, Selasa (2/1/2024).

Di hadapan polisi dan awak media, ia mengaku gelap mata melihat tingkah anaknya yang sudah mengancam keselamatan anggota keluarga lainnya.

"Iya, dia (korban) ancam mau bunuh adik dan ibu kandungnya. Maka saya pilih duel sama anak saya demi keselamatan keluarga yang lain," ujarnya, Selasa.

Kejadian bermula saat korban pulang ke rumah dalam kondisi mabuk.

Setibanya di rumah, korban terus meracau hingga terlibat adu mulut dengan adiknya, JW (18).

Melihat kedua anaknya bertengkar, ibu korban teriak minta tolong ke sang suami yang sedang berada di dapur.

Sutikno lantas menghampiri sang istri dan melihat korban hendak memukul adiknya menggunakan palu.

Ia pun berusaha melerai, namun korban malah mengambil pisau dan hendak menusuk adiknya. Saat itu juga Sutikno meminta JW untuk pergi.

"Anak saya itu sudah mabuk selama tiga hari sama ngepil, pulang malah mau bunuh adiknya," terang dia.

Selepas JW pergi, Sutikno pun terlibat duel dengan korban.

Saat itu, Sutikno berniat melumpuhkan korban. Namun emosinya memuncak hingga lepas kendali dan membuat sang putra terbunuh.

"Kami sudah biasa diancam dan dipukuli oleh korban, ketika kejadian maksud saya hanya melumpuhkan saja."

"Saya lupa diri, mau lumpuhkan saja biar tak bikin onar. Sampai kejadian tak bisa mengendalikan emosi ternyata sampai tak bernyawa," bebernya.

Selepas kejadian, Sutikno berlari melaporkan kejadian itu ke Ketua RT dan RW, yang kemudian diteruskan ke polisi.

Kini, Sutrisno pun pasrah dengan hukuman yang bakal diterimanya usai menganiaya sang anak hingga tewas.

"Saya pasrah, silakan saya ditahan," tambahnya.

Aniaya anak dengan kayu dan batu

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, mengatakan pelaku menganiaya anaknya menggunakan kayu dan batu hebel.

"Jadi korban pulang ke rumah dalam keadaan mabuk lalu mengancam adiknya menggunakan pisau," kata dia.

"Melihat hal itu, tersangka memukulnya (korban) menggunakan kayu ke arah kepala," tambah dia.

Tak hanya kepala, pelaku juga mengarahkan pukulan ke bagian tubuh korban yang lain hingga pemuda 22 tahun itu terjatuh.

Pelaku kemudian kembali mendaratkan pukulan menggunakan dua buah batu hebel ke kepala korban.

Tak hanya itu, pelaku juga menginjak perut dan membenturkan kepala korban ke lantai. Dari hasil otopsi, korban mengalami luka parah di bagian kepalanya.

"Hasil otopsi luka paling parah di kepala," ujar Wakapolrestabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wibisono.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Isak Tangis Tersangka Ayah Bunuh Anak Mijen Semarang: Saya Duel Sama Anak Demi Keselamatan Keluarga,

https://regional.kompas.com/read/2024/01/06/214500478/alasan-demi-keselamatan-keluarga-pria-di-semarang-bunuh-anaknya--saya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke