Salin Artikel

Perempuan di Tanggamus Tewas Dibunuh Kekasih, Korban Dipukul dengan Kayu di Belakang Rumahnya

Kasus tersebut terungkap saat orangtua korban mematikan lampu di kandang sapi sekitar pukul 00.00 WIB.

Setelah itu orangtua korban langsung masuk kamar untuk tidur. Sekitar 30 menit kemudian ia mendengar suara teriakan anaknya dari belakang rumah.

Orangtua korban pun pergi menuju sumber suara melalui pintu dapur yang ternyata terkunci dari luar.

Ia pun bergegas keluar dan pintu depan ke arah belakang rumah. Betapa terkejutnya saat ia melihat anaknya tertelungkup bersimbah darah.

Orangtua korban pun membawa anaknya ke dalam rumah dan membersihkan bercak darah yang ada di sekitar TKP.

Enam jam kemudian, keluarga korban membuat laporan ke polisi yakni sekitar pukul 07.00 WIB.

Polisi menemukan kesulitan mengungkap kasus ini karena kondisi lokasi yang sudah dibersihkan oleh orang tua korban.

"Hal itu karena kondisi TKP yang sudah tidak steril lagi," kata Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra, Rabu (20/12/2023).

Menurut dia, ada beberapa alasan yang keluarga korban tak langsung melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.

"Pastinya keluarga merasa syok atas peristiwa tersebut," jelasnya.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, tim Inafis Polres Tanggamus langsung menyambangi lokasi pembunuhan.

Dibunuh kekasihnya sendiri

Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan FA yakni tetangganya sendiri, T (41).

Polisi menyebut T adalah kekasih korban.

Penangkapan T dilakukan setelah polisi menemukan kayu yang digunakan pelaku untuk mengakhiri nyawa korban di sekitar lokasi kejadian.

Di kayu tersebut ditemukan bercak darah dan juga ada dua helai rambut yang tersangkut di kayu.

"Akhirnya kita ambil sampel rambut dan bercak darah itu untuk kita kirim ke laboratorium forensik," kata Kapolres, Rabu (20/12/2023).

Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemilik rambut dan bercak darah yang ada di kayu tersebut.

Siswara mengungkapkan, tersangka memukuli korban bertubi-tubi kurang lebih 10 kali.

Atas hantaman benda tumpul itu, korban mengalami luka di kepala belakang, leher hingga punggungnya.

"Setelah menjalankan BAP (berkas acara pemeriksaan), ternyata tersangka dan korban memang memiliki hubungan asmara," kata Siswara.

Menurut Siswara, ada ucapan korban yang membuat tersangka sakit hati, sehingga tega menghabisinya.

Setelah menghabisi nyawa kekasihnya, pelaku sempat kembali ke rumah korban untuk membantu orangtua korban mengurus jenazah.

Selain itu pelaku kembali ke rumah korban untuk memastikan TKP pembunuhan aman.

"Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku sempat kembali untuk memastikan kondisi di TKP," kata dia.

Setelah melakukan hal tersebut, pelaku kembali pulang ke rumah untuk mengemasi pakaian yang terdapat bercak darah.

Kemudian pelaku melarikan diri ke rumah mertuanya.

Karena polisi telah menemukan keberadaannya, T pun menyerahkan diri ke polisi pada Senin (18/12/2023) malam.

Mengaku menyesal

Sementara itu T mengaku sudah cukup lama menjalin hubungan asmara dengan korban. Ia pun menyesal telah membunuh kekasihnya.

Menurut T, meski menjalin hubungan asmara, ia dan korban jarang bertemu. Biasanya mereka akan bertemu di samping rumah korban.

"Biasanya kita komunikasi dulu sebelum bertemu," ujar saat dihadirkan dalam ekspose di Polres Tanggamus, Rabu (20/12/2023).

T mengaku kerap berhubungan intim dengan korban dan kerap mengirim uang ke perempuan berusia 33 tahun itu.

"Saya sangat menyesal campur takut. Saya menyesal kenapa harus saya bunuh," ucapnya.

Rasa penyesalan membuat tersangka menyerahkan diri ke polisi.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 340 subsider 338 terkait pembunuh dan pembunuhan rencana dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis Tri Purna Jaya | Editor: Reni Susanti), TribunLampung.co.id

https://regional.kompas.com/read/2023/12/21/083300578/perempuan-di-tanggamus-tewas-dibunuh-kekasih-korban-dipukul-dengan-kayu-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke