Salin Artikel

Pembunuhan Berantai di Wonogiri, 2 Korban Tewas Dibunuh Temannya Sendiri dengan Racun Potas

Sugeng, salah warga menyebut satu kerangka manusia ditemukan di tempat pemotongan kayu dan satu kerangka lainnya ditemukan di tengah hutan.

Kedua kerangkan ditemukan dalam kondisi terkubur di tanah. Saat digali, kerangka manusia tersebut hanya tinggal tulang belulang berukuran kecil.

Belakangan diketahui kedua korban adalah Sunaryo dan Agung Santoso. Mereka adalah korban pembunuhan berantai pelaku yang bernama Sarwo.

Sarmo membunuh Agung Santoso, warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten pada tahun 2021. Setelah itu Sarmo membunuh korban Sunaryo, warga Kecamatan Jatipurno, Wonogiri pada tahun 2022.

Keduanya dibunuh menggunakan racun potas.

"Pak Sunaryo dicampur ke es teh, Pak Agung saya berikan ke botol air minum kecil," ujar Sarmo, saat diamankan oleh Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).

Kedua korban itu dibunuh kemudian dikuburkan sendiri oleh Sarmo.

Sarmo mengaku korban Agung adalah rekan kerja yang sama-sama memiliki usaha bersama penggergajian kayu yang berada di Girimarto.

"Tega membunuh karena tekanan, yang pertama (korban Agung), saya selalu dipojokkan. Intinya tidak bisa menerima kalau penggergajian sepi. Dia juga ingin penggergajian dipindah ke Klaten," ujarnya.

"Bagi hasilnya kalau pas ramai bisa penuh, karena sepi berkurang dia tidak bisa menerima, mintanya penuh terus. Dikira saya korupsi, saya tidak becus," imbuh Sarmo.

Menurut Sarmo tindakan yang membuatnya emosi adalah saat korban menunjuk-nunjuk keningnya sambil berkata bahwa penggergajian akan dipindah ke Klaten.

Sementara untuk korban Sunaryo, Sarmo mengaku memiliki urusan utang piutang. Ia menggadaikan mobil Grandmax ke Sunaryo dengan nilai Rp 48 juta.

"Seharusnya saya kan sudah mengambil, karena sudah tempo saya belum bisa, akhirnya dia (Sunaryo) terus menekan saya. Telatnya dua bulan," jelasnya.

Sarmo mengatakan korban Sunaryo selalu menekannya dengan kata kasar.

"Korban bilang sudah dibantu tapi tidak bisa mengerti, pokoknya mencaci-maki saya," kata Sarmo.

Sarmo mengaku ada dua orang yang selama ini dia bunuh.

"Setiap diinterogasi saya tidak mengaku. Sekecil apapun barang bukti selalu berusaha saya hilangkan," ujarnya.

Terbongkar karena kasus pencurian

Pembunuhan berantai ini terbongkar setelah polisi berhasil mengungkap kasus pencurian.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan pihaknya mengungkap tiga kasus yang berkaitan, dua di antaranya pembunuhan dan satu pencurian.

Awalnya pelaku Sarmo ditangkap atas kasus pencurian gergaji mesin di Ngadirojo.

"Pelakunya adalah S. Ini diawali kasus pencurian, si pelaku S berulang melakukan aksinya, lalu kita amankan dengan kasus pencurian," jelasnya, Sabtu (9/12/2023).

"Tindak pidana pembunuhan yang terjadi ini sudah cukup viral di tahun 2021 dan 2022. Karena kurangnya alat bukti kita selalu memantau pergerakan diduga tersangka. Atas beberapa petunjuk kita bisa penangkapan dan tersangka mengakui," tambah dia.

Atas pebuatannya itu, Sarmo disangkakan dengan Pasal 338 Pasal 339 dan Pasal 340 KUHP.

Dengan ancaman pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BREAKING NEWS: Kerangka Manusia Ditemukan di Area Hutan dan Tempat Pemotongan Kayu di Wonogiri

https://regional.kompas.com/read/2023/12/09/184800778/pembunuhan-berantai-di-wonogiri-2-korban-tewas-dibunuh-temannya-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke