Jelang Nataru, Harga Cabai di Ungaran Tembus Rp 100.000 Per Kg

UNGARAN, KOMPAS.com - Kenaikan harga cabai terjadi di Kabupaten Semarang menjelang Natal dan tahun baru. Kenaikan harga cabai tersebut berkisar Rp 10.000 untuk setiap jenis cabai.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, kenaikan tersebut diketahui setelah melakukan monitoring di Pasar Babadan, Ungaran, Jumat (8/12/2023).

"Kemarin harga cabai sempat turun, tapi hari ini kembali kembali ada kenaikan," jelasnya.

Harga cabai merah keriting Rp 100.000, sebelumnya Rp 90.000. Sementara harga cabai rawit merah yang kemarin masih dijual Rp 87.000 per kilogram, sekarang naik Rp 13.000 menjadi 100.000 per kilogram.

"Sementara cabai rawit hijau Rp 75.000 per kilogram, setelah kemarin Rp 70.000 per kilogram dan cabai merah teropong turun menjadi Rp 45.000," kata Ngesti.

Selain itu, harga wortel naik Rp 15.000 per kilogram, sebelumnya harganya Rp 10.000, untuk wortel kualitas bagus.

"Sementara untuk komoditas beras, bawang merah lokal, dan juga bawang putih relatif stabil," kata Ngesti.

Menanggapi kenaikan harga tersebut, Ngesti menyatakan akan menggelar rapat koordinasi bersama instansi terkait.

"Tidak lama lagi akan ada masa libur Natal dan tahun baru, rapat koordinasi dibutuhkan untuk mengendalikan harga agar kenaikan harga tak terlalu tinggi," ujarnya.

Selain itu, kata Ngesti, untuk mengendalikan inflasi Pemkab Semarang memberikan bantuan untuk 11.459 warga tidak mampu.

"Masing-masing diberikan bantuan sebesar Rp 200.000 yang bersumber dari Dana Insentif Daerah. Sehingga total anggarannya mencapai Rp 2,3 miliar yang hari ini mulai dibagikan," ungkapnya Ngesti.

Pedagang beras di Pasar Babadan, Haryani (38), mengatakan, harga beras terhitung stabil.

"Beras kualitas medium harganya juga masih mencapai Rp 13.500 per kilogram, sedangkan untuk jenis beras premium harganya juga masih bertahan di level Rp 14.700 per kilogram," kata dia.