Pemkot Batam Siap jika Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan Warga Rohingya

Seperti diketahui, lebih dari 1.000 warga Rohingya tiba di Indonesia bulan ini dan jumlahnya terbesar sejak 2015. Menggunakan kapal, mereka berlabuh di Aceh.

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan, dirinya sudah mendengar terkait informasi tersebut.

Meski hal itu masih bersifat gagasan dan belum final, Amsakar mengatakan, pihaknya siap jika nantinya benar-benar direalisasikan.

“Pemkot Batam merupakan pemerintah penyelenggara negara di lini terbawah. Artinya, kalau negara sudah memiliki kebijakan seperti itu, kami pemerintah daerah siap melaksanakannya, karena kami yakin pemerintah pusat pasti sudah memikirkannya secara matang dan siap akan konsekuensi yang akan terjadinya kedepan jika benar Pulau Galang dijadikan lokasi penampungan,” ujar Amsakar di Batam Centre, Kamis (7/12/2023).

Amsakar mengaku, Batam telah memiliki pengalaman sebelumnya, salah satunya saat Pulau Galang dijadikan kamp pengungsi warga Vietnam.

Pengalaman itu menurut Amsakar membuat opsi Galang kembali dijadikan tempat menampung pengungsi Rohingya tidak begitu sulit.

“Kalau ini benar-benar atas dasar kemanusian, saya rasa wajar saja Batam dijadikan opsi, karena Batam juga pernah dijadikan pengungsi untuk masyarakat Vietnam. Bahkan, sampai saat ini, lokasinya pun yakni camp Vietnam menjadi sejarah tersendiri bagi orang-orang Vietnam yang datang ke Batam,” ungkap Amsakar. 

“Jadi tidak perlu ada yang ditakuti, selagi semua itu bisa dibicarakan dengan baik tanpa yang ditutup-tutupi,” tegas Amsakar.

Amsakar mengatakan, selain kamp Vietnam, Pulau Galang juga sempat dijadikan pusat isolasi pasien Covid-19, dan sejauh ini tidak ada permasalahan yang berarti.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin melemparkan opsi Pulau Galang, Batam, menjadi salah satu opsi lokasi penampungan warga Rohingya.

Di mana lokasi yang akan dijadikan, yakni di lokasi kamp Vietnam atau berdekatan dengan RSKI Covid-19.