Salin Artikel

Buntut Video Viral, BPBD Nunukan Tanam Rumput Vetiver di Wilayah Longsor Sembakun

NUNUKAN, KOMPAS.com – Warga Desa Atap, kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara membuat video berjudul “Surat Kaleng untuk Tuhan” berdurasi 4 menit 26 detik dan viral di media sosial.

Dalam video itu, warga meminta perhatian pemerintah soal musibah longsor yang terus menggerus desanya.

Warga yang terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu berkumpul di area longsong. Seorang ibu berkerudung cokelat membacakan surat tersebut sambil menangis.

Usai video itu viral, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Kalimantan Utara, telah melakukan pemetaan dan mitigasi bencana longsor di Desa Atap, Kecamatan Sembakung.

Untuk diketahui, Desa Atap merupakan wilayah pelosok di perbatasan RI-Malaysia, yang menjadi daerah rawan banjir.

Desa Atap selalu menjadi wilayah yang terdampak parah setiap kali banjir kiriman asal Malaysia datang di musim penghujan.

"Kita rapatkan hasilnya dengan Dinas PUPR Provinsi, Balai Wilayah Sungai (BWS), dan BNPB. Langkah awal yang kita lakukan adalah menanam rumput vetiver di lokasi longsor," ujar Kepala Pelaksana BPBD Nunukan, Budiman Arifin, ditemui, Rabu (6/12/2023).

Budiman mengakui, kondisi longsor di Desa Atap butuh penanganan serius karena abrasi sungai Sembakung terus menggerus wilayah bantaran sungai, mengancam eksistensi warga desa.

Dari hasil wawancara BPBD dengan tokoh masyarakat setempat, abrasi sungai sudah terjadi sejak 1980, namun tidak pernah dilaporkan kepada pemerintah terkait.

Sampai kemudian, ada video warga Desa Atap yang viral, yang memohon perhatian pemerintah, dengan judul ‘Surat Kaleng Untuk Tuhan’.

"Jadi ada sekitar 1 km wilayah terdampak abrasi. Data yang kami peroleh sejak 1980 sampai dengan saat ini, sejumlah bangunan seperti Polsek, SDN 012, rumah ibadah, sarana olahraga, perumahan masyarakat, sarang burung wallet, hancur akibat abrasi sungai," papar Budiman.

Selain itu, sudah ada sekitar 85 rumah penduduk yang dihuni 143 KK dan 448 jiwa yang mengalami rusak berat.

Selama ini, setiap kali ada warga yang rumah panggungnya terdampak longsor, warga lain selalu bergiting royong memindahkan rumah korban ke daerah agak jauh dari longsoran.

"Jadi banyak korban longsor, tapi mereka sering berpindah rumah, bergeser agak jauh dari longsoran, tapi memang tetap di bantaran sungai. Mungkin karena mereka berfikir soal lahan," jelasnya.

Sebenarnya, kata Budiman, ada beberapa hasil rapat yang akan segera direalisasikan. Seperti memasang beronjong, memperdalam kanal yang pernah dibuat masyarakat, dan membangun membran dengan tumpukan batu batu besar untuk pencegah abrasi.

"Tapi tentu rencana itu butuh waktu dan anggaran tak sedikit. Maka langkah awal yang kita lakukan adalah menanami rumput vetiver dulu untuk meminimalisir abrasi," tegasnya.

Tanam rumput vetiver

Budiman menjelaskan, tanaman vetiver dapat menahan gempuran aliran hujan deras dan menjaga kestabilan tanah sebagai langkah upaya mitigasi bencana.

Vetiver juga memiliki banyak fungsi. Bagian daunnya dapat bermanfaat menyerap karbon, untuk pakan ternak, mengusir hama, bahan atap rumah, dan bahan dasar kertas.

Pada bagian akarnya bermanfaat mencegah longsor dan banjir, memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, dan menyuburkan tanah.

Keistimewaan vetiver sebagai tanaman ekologis disebabkan oleh sistem perakarannya yang unik.

Akar vetiver diketahui mampu menembus lapisan setebal 15 cm yang sangat keras. Di lereng-lereng yang keras dan berbatu, ujung-ujung akar vetiver mampu masuk menembus dan menjadi semacam jangkar yang kuat.

"Akar-akar vetiver bisa tumbuh masuk ke dalam tanah sampai lebih 3 meter. Itu akan sangat berguna menahan tanah agar tidak longsor, sehingga tanah menjadi stabil," jelasnya.

BPBD Nunukan juga tak perlu mendatangkan bibit rumput vetiver, mereka bisa mengambilnya di Desa Salang, tak jauh dari Desa Atap.

Kebetulan, saat ada proyek pembangunan jalan, kontraktor menanam vetifer di lereng gunung untuk mencegah longsor.

Budiman kembali melanjutkan, butuh penanganan cepat untuk longsor di Desa Atap. Apalagi banjir kiriman dari Malaysia datang lebih sering dan tentunya semakin mengakibatkan longsoran kian meluas.

https://regional.kompas.com/read/2023/12/06/090213178/buntut-video-viral-bpbd-nunukan-tanam-rumput-vetiver-di-wilayah-longsor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke