Salin Artikel

Anies Nilai Kesetaraan Pembangunan Manusia dan Fisik Tak Merata Saat Ini

SOLO, KOMPAS.com - Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan mengatakan, saat ini Pemerintah Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah (PR) soal kemakmuran seluruh rakyat yang setara.

Sebab menurutnya, kemakmuran Indonesia mampu dihadirkan jika mewujudkan kesetaraan di segala bidang.

Hal ini diungkapkannya saat Dialog Terbuka Muhammadiyah, pada Rabu (22/11/2023).

Ia juga menekankan, jika terpilih dalam Pemilu 2024 nanti, prinsip setara dan keadilan bakal lebih diterjemahkan dalam berbagai macam kebijakan pemerintah.

"Satu kemakmuran di seluruh Indonesia, PR kita di situ. Bagaimana seluruh wilayah punya kesetaraan kemakmuran, kalau ketimpangan terus-menerus maka menjaga persatuan sangat sulit," kata Anies Baswedan saat di Edutorium Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS), Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (22/11/2023).

Bahkan menurutnya ketimpangan warga Indonesia saat ini masih sangat terlihat. Ia melihat dari sisi indeks pembangunan manusia (IPM) antardaerah yang pertumbuhannya tidak seimbang.

"Indeks pembangunan manusia Jawa dan Sumatera pada tahun 2013 skornya 69. Sedangkan di Kalimantan, Bali, Sulawesi, Maluku skornya 69 pada tahun 2022. Jadi ketinggalan satu dekade," urainya.

Anies-Muhaimin juga menekankan, untuk menggapai Indonesia yang utuh, bukan menekan dan memberikan rasa takut. Menurutnya, persatuan yang sesungguhnya ditopang dengan rasa keadilan.

"Maka kami usahakan ke arah sana, kesetaraan di semua aspek," jelasnya.

Sebab menurutnya, Indonesia didirikan untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, oleh karena itu perlu dipegang dan menjadi prinsip bersama.

"Itulah intisari mengapa kita merdeka. Itu yang menjadi prinsip kami, saya dan Gus Muhaimin berangkat dengan niat dan tujuan bahwa pikiran kita untuk melakukan perubahan bukan sekadar mengubah tetapi juga ingin Indonesia yang lebih adil dan setara," tegasnya.

Ia juga sempat menilai soal kesetaraan pembangunan fisik, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) yang jauh dari langkah dan tujuannya tidak berkesinambungan dengan pemerataan.

"Jadi antara tujuan pemerataannya tidak sinkron. Kalau meratakan Indonesia maka bangun kota kecil menjadi menengah, menengah menjadi besar di seluruh Indonesia," jelas Anies.

"Bukan membangun satu kota di tengah hutan. Karena membangun satu kota di tengah hutan itu sesungguhnya menimbulkan ketimpangan baru," katanya.

Pembangunan kesetaraan ini pula, yang akan diwujudkan olehnya jika terpilih saat Pilpres 2024.

"Itu harus dikaji. Indonesia yang serta dan Indonesia yang merata. Argument sama, tapi menurut kami bukan membangun satu kota tapi membangun semua kota yang diseluruh Indonesia," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/22/164246578/anies-nilai-kesetaraan-pembangunan-manusia-dan-fisik-tak-merata-saat-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke