Salin Artikel

Cerita Angganita Mandowen, Nakes yang Nyaris Dibunuh KKB di Amuma karena Dikira Intelijen

Peristiwa itu terjadi saat Angganita dan empat rekannya ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan di Distrik Amuma, Yahukimo, Papua Pegunungan setelah beredar kabar kelaparan.

Adapun empat nakes lain selain Angganita yaitu Danur Widuran, Ferdinandus Suweni, Adrianus Erdwarder Harapan, dan Sandi Ransa.

Dituding intelijen

Angganita mengungkapkan, KKB menyerang mereka saat para nakes saat menunggu kedatangan pesawat yang akan menjemput mereka dari Distrik Amuma, Selasa (31/10/2023).

Sedangkan mereka diketahui telah melakukan pelayanan kesehatan di wilayah itu sejak Senin (30/10/2023).

"Mulanya mereka berempat (empat rekan-rekan Angganita) ke tempat radio SSB untuk menanyakan pesawat datang jam berapa (karena tidak ada jaringan telekomunikasi)," kata Angganita saat ditemui oleh Kompas.com di Dekai, Rabu (1/1/2023).

Tiba-tiba sekitar 30 orang tak dikenal yang ternyata adalah KKB mendatangi mereka sembari membawa senjata.

Angganita yang ketakutan segera meminta semua rekannya masuk ke dalam kamar.

"Pas turun kami sedang berada di rumah perawat, adik (rekan Angganita yang benama Adrianus Erdwarder) yang dengar dari ujung bandara sudah berteriak, saya bilang masuk semua satu kamar, tidak boleh ada yang keluar," kata dia.

Namun lantaran panik, salah satu nakes Adrianus melompat ke luar jendela dan langsung diserang oleh anggota KKB yang berada di luar.

"Dia (Adrianus) lompat ke luar jendela, dia dipotong tangannya," paparnya.

KKB mengira para nakes tersebut adalah intelijen dan menuding Angganita sedang menyamar. Kelompok itu lalu menganiaya para nakes.

"Saya masih pakai atribut masyarakat, kemudian pelaku kaget, saya bilang kami tim kesehatan. Pelaku bertanya kalian menyamar, lalu mereka kumpulkan kami semua," ujar dia.

Sempat sebut identitas

Anggota KKB itu kemudian menganiaya para tenaga kesehatan hingga lima orang termasuk Angganita mengalami luka-luka.

"Mereka semua ditendang dipukul, saya halau mereka lalu kami semua diminta KTP untuk meyakinkan bahwa kami betul tenaga kesehatan," paparnya.

Menurut Angganita, KKB melunak dan tak membunuh mereka setelah melihat kartu identitas para nakes. 

"Puji Tuhan dengan KTP dan apa yang kami kumpulkan, kami semua tidak dibunuh," katanya.

Kelompok itu, lanjut Angganita, sempat menyebutkan identitas mereka saat melakukan penganiayaan.

"Mereka sempat bilang, kami dari Batalyon Silimo Kodap XVI Yahukimo," ujarnya.

Alami luka-luka

Akibat penganiayaan tersebut para nakes mengalami luka-luka. Angganita Mandowen mengalami lebam di bagian mata, Sandi Ransar lebam di pipi kiri, Ferdinandus Suweni lebam mata, belakang telinga, dan rusuk kanan.

Kemudian dr. Danur Widura mengalami lebam di wajah, punggung belakang, dan luka rusuk kiri.

Adapun Adrianus Edwardus mengalami luka robek tangan kiri dan lebam di bagian punggung belakang serta wajah. Lalu luka robek di bibir bawah.

"Dokter sama adik perawat sepertinya rusuknya patah kalau saya karena banyak baku melawan, muka saya ditendang," papar Angganita.

Para nakes tersebut selanjutnya dievakuasi dari Distrik Amuma ke Jayapura.

Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengaku kecewa dengan aksi KKB menyerang tenaga kesehatan di Distrik Amuma.

Menurutnya, para nakes ditugaskan ke wilayah pelosok untuk tujuan mulia. Mereka telah berada di Amuma sejak Senin (30/10/2023) untuk memeriksa masyarakat yang dikabarkan mengalami bencana kelaparan.

"Saya sangat kecewa terhadap kejadian penganiayaan yang menimpa para nakes karena keberadaan mereka di Amuma sangat mulia yaitu memberikan pelayanan kesehatan," papar Bupati Didimus, Rabu (1/11/2023) seperti dikutip dari Antara.

Bupati juga menegaskan, pelaku bukan merupakan warga Amuma karena masyarakat sekitar mengaku tak mengenal mereka.

"Selain itu tidak ada bencana kelaparan dan kondisi (masyarakat Amuma) dalam keadaan baik," katanya

Sumber: Kompas.com (Dhias Suwandi) Antara

https://regional.kompas.com/read/2023/11/04/101145678/cerita-angganita-mandowen-nakes-yang-nyaris-dibunuh-kkb-di-amuma-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke