Salin Artikel

Hargai Cabai Tembus Rp 80.000 Per Kilogram, Pemkot Semarang Minta Warga Tak "Panic Buying"

Plt Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan naiknya harga cabai dikarenakan fenomena El Nino. 

"Menyebabkan panen tidak maksimal sehingga mendorong kenaikan harga," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (2/11/2023). 

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, sepanjang Oktober 2023 rata-rata harga cabai rawit merah secara nasional mencapai Rp 55.934 per kilogram

"Naik 37,8 persen dibanding bulan sebelumnya (Month-on-Month/MoM)," paparnya. 

Selain itu, cabai merah keriting naik 11,3 persen (MoM) menjadi Rp 45.241 per kilogram, dan harga cabai merah besar naik 7,8 persen menjadi Rp 43.138 per kilogram. 

"Untuk Kota Semarang, berdasarkan hasil pemantauan harga di beberapa pasar tradisional pada minggu ini rata-rata mengalami kenaikan," ujarnya. 

Bambang menjelaskan, Pemkot Semarang terus mengupayakan pengendalian inflasi melalui penyelenggaraan pasar murah dan pemantauan harga pasar. 

Hal ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Pengawasan juga telah intensif dilakukan di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Bulu dan Pasar Karangayu.

“Kami imbau kepada seluruh masyarakat Kota Semarang untuk tidak panic buying mengingat ketersediaan cabai masih aman," imbuh dia.

Selain itu, Pemkot Semarang juga mengajak masyarakat untuk turut menanam cabai melalui urban farming untuk menyiasati harga cabai yang mahal di pasaran. 

Terlebih, urban farming juga selaras dengan gerakan penanaman cabai melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) atau menanam cabai di sekitar pekarangan perumahan yang tengah digalakkan Kementerian Pertanian.

“Mari kita sukseskan urban farming. Mendorong masyarakat mengoptimalkan gerakan menanam dengan memanfaatkan lahan pekarangan,” pesan Bambang.

Sementara itu pedagang Pasar Karangayu Semarang, Royati mengatakan harga cabai sudah naik dua kali lipat sejak tiga hari yang lalu.

"Rawit merah awalnya Rp 35.000 per kilogram sekarang Rp 80.000 per kilogram," jelasnya saat ditemui di tokonya.

Selain cabai rawit merah, cabe jenis lain seperti cabai keriting merah juga mengalami kenaikan hingga Rp 65.000 per kilogram. 

"Sebelumnya hanya Rp 18.000 per kilogram," kata dia. 

Dia menjelaskan, harga cabai naik karena disebabkan musim kemarau berkepanjangan. Hal itu membuat petani cabai gagal panen. 

"Kata pemasok, karena tidak musim juga," ucap dia. 

Naiknya harga cabai, berdampak pada jumlah pembelian di tempatnya yang saat ini lebih sepi. Selain itu, jumlah cabai yang dibeli juga lebih sedikit.

"Ini juga gara-gara yang online-online itu juga," paparnya. 

Hal yang sama dikatakan Emi, pedagang Pasar Bulu Semarang. Harga cabai mengalami kenaikan hampir di setiap hari. 

"Cabai rawit merah setan sebelumnya Rp 30.000-Rp 40.000 per kilogram, sekarang jadi Rp 80.000 per kilogram," imbuh dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/02/165600878/-hargai-cabai-tembus-rp-80.000-per-kilogram-pemkot-semarang-minta-warga-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke