Salin Artikel

Pihak Yayasan di Palembang Bantah Santrinya Dibakar Teman, Sebut Korban Terkena Obat Nyamuk Bakar

Diduga luka bakar terjadi karena RA dibakar temannya saat tidur. Tak terima dengan kejadian tersebut, orangtua RA pun membuat laporan ke polisi.

Namun pihak yayasan membantah pernyataan RA. Pengurus menyebut luka bakar yang dialami RA terjadi karena terkena obat nyamuk.

Korban kabur dari asrama

Kartini, ibu korban bercerita kasus tersebut terungkap saat ia menerima telepon dari pihak pesantren di kawasan Sematang Borang, Palembangan.

Saat itu pihak pesantren menyebut anaknya, RA kabur dari asrama.

Ternyata RA pulang ke rumah dalam kondisi mengalami luka bakar di bagian kaki dan tangan. Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit.

“Saya sempat konfirmasi ke pihak pesantren, mereka memang mengaku siap bertanggung jawab untuk mengobati anak saya. Tapi saya tidak terima,” kata Kartini.

Kartini mengaku tak tahu pasti penyebab anaknya dibakar. Namun RA bercerita ia dibakar saat tidur di asrama pada Minggu (15/10/2023).

Saat tidur, ia merasa panas hingga terbangun dan melihat celana serta bajunya dalam kondisi terbakar.

Ia pun dibantu oleh temannya yang tidur di satu asrama. Keesokan harinya, RA melapor ke pihak pesantren dan diobati.

Dua hari setelah kejadian, RA sakit dan ia pun memilih kabur dari pesantren untuk pulang ke rumah.

“Saya hanya ditelpon dan dikabarkan anak saya kabur dari pesantren dan telah dibakar,” ujarnya.

Sebagai seorang ibu, Kartini berharap kasus itu cepat terungkap dan pelaku pembakaran anaknya segera ditangkap.

“Saya minta pelakunya bertanggung jawab,” ungkap Kartini.

Akibat kejadian yang dialami anaknya, Kartini pun membuat laporan ke Polrestabes Palembang pada Rabu (18/10/2023).

Selain itu Kartini juga mengunggah video kondisi anaknya hingga akhirnya viral di media sosial.

Di video tersebut terekam seorang remaja, RA yang mendapat perawatan medis karena mengalami luka bakar.

Dari keterangan beredar, remaja tersebut dibakar oleh temannya sesama santri sebuah ondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Sematang Borang, Sako, Palembang.

Dijelaskan, korban ketika itu sedang tertidur hingga tak menyadari perbuatan rekannya tersebut.

Bunda Paulin, salah satu pengajar di pesantren menyayangkan pihak keluarga yang mengunggah video dan seolah-olah pihak yayasan bersalah.

"Sesuatu yang belum benar, jangan diviralkan dulu karena itu masih penyelidikan. Ini sangat kami sayangkan karena viral sebelum dicari tahu, ini pencemaran nama baik yang sangat kami sesalkan sementara belum dicari kebenarannya, " ujar Paulin ketika dijumpai, Kamis (19/10/2023).

Dia menegaskan, penyebab tangan dan kaki RA terbakar itu adalah gara-gara obat nyamuk bakar yang ia pakai sendiri.

"Itu sudah diselidiki oleh polisi dan sudah diketahui tangannya itu terbakar gara-gara obat nyamuk yang dia gunakan sendiri. Di dekat RA tidur itu ada bekas bakar obat nyamuk. Kalaupun dibakar santri lain tidak mungkin langsung melepuh seperti itu, " jelasnya.

Sebelum video RA terbaring di rumah sakit viral di media sosial, pihak pengajar sudah menanyakan secara langsung ke para santri yang tidur di kamar dengan RA.

Saat itu tak ada satu pun santri yang melakukan pembakaran seperti yang dituduhkan oleh keluarga RA.

"Sudah saya tanya satu-satu jawabannya sama semua. Tidak ada yang membakar, " katanya.

Padahal, menurut Bunda Paulin, pihaknya berencana mengajak keluarga RA untuk bertemu dan menjelaskan masalah yang terjadi.

Selain itu Bunda Paulin menyebut ada salah satu keluarga RA yang diduga melakukan tindak pidana kekerasan kepada salah satu santri yang dituduh membakar RA.

"Ada seorang keluarganya yang menampar santri yang dituduh dan kami tidak terima, " katanya.

Ia juga menyebut setelah kejadian tersebut, RA kabur dari pesantren dan pulang ke rumahnya.

"Iya dia kabur tanpa membawa barang-barang. Sudah saya sampaikan, jangan balek masalah luko kau biso kami obati, tapi dio minggat informasi dari santri yang lain, kemarin sore (kabur)," tandasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Haris Dinzah, membenarkan kejadian itu.

Ia mengatakan Kasus tersebut saat ini sedang ditangani dengan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk mencari pelaku.

“Sekarang masih dalam penyelidikan,” ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: Reni Susanti), Tribun Sumsel

https://regional.kompas.com/read/2023/10/21/060600678/pihak-yayasan-di-palembang-bantah-santrinya-dibakar-teman-sebut-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke