Salin Artikel

Curhat Mahasiswa soal Panasnya Semarang, Habis Tiga Kipas Angin dan Tagihan Listrik Naik

Salah satu mahasiswa di Ngaliyan Semarang, Mukhlis mengatakan, sejak kemarau kipas angin di tempatnya tak pernah berhenti karena suhu panas di Kota Semarang yang begitu menyengat. 

"Kipas nyala 24 jam. Kalau mati bisa panas banget," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (17/10/2023). 

Sebelum kemarau, tagihan listrik selama satu bulan hanya sekitar Rp 25.000. Namun, saat ini biaya tagihan listrik membengkak menjadi Rp 50.000 selama dua minggu. 

"Kalau satu bulan Rp 50.000 lebih," kata dia. 

Karena tagihan listrik bertambah, biaya iuran bulanan penghuni kos yang berjumlah tiga orang itu juga terpaksa dinaikan, 

"Dulu kita bisa iuran satu bulan Rp 17.000 per orang. Sekarang harus Rp 30.000 per bulan," imbuh Muklis. 

"Ya berat juga, tapi bagaimana lagi," ungkap dia. 

Selama musim kemarau, dia sudah habis dua kipas karena pemakaian yang berlebihan. Hal itu membuatnya mengeluarkan biaya lagi di luar tagihan listrik bulanan dengan tiga temannya itu. 

"Sudah habis tiga kipas. Semoga cepat turun hujan," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/10/17/234714778/curhat-mahasiswa-soal-panasnya-semarang-habis-tiga-kipas-angin-dan-tagihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke