Salin Artikel

Tak Semua Tempat Pemungutan Suara di Babel Bakal Dijaga Polisi

Polisi memprioritaskan pengamanan pada lokasi rawan konflik dan pulau terluar.

"Ada sekitar 3.700 personel yang disiagakan untuk pengamanan pemilu 2024, sekitar 1.900 orang untuk TPS yang jumlahnya 4.116 TPS," kata Kepala Polda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Yan Sultra seusai apel operasi Mantap Brata Menumbing, Selasa (17/10/2023).

Yan menuturkan, operasi pengamanan pemilu bakal berlangsung selama 222 hari, terhitung Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024.

Dalam operasi tersebut, tidak semua personel dilibatkan. Mereka yang terpilih salah satunya adalah yang memiliki kesiapan fisik secara memadai.

"Yang sakit-sakitan tidak dilibatkan, dan tidak ada izin cuti selama operasi ini," ujar Yan.

Menurut Yan, personel yang terbatas tidak akan mengganggu proses pengamanan pemilu.

"Kami sudah petakan dan Bangka Belitung termasuk kategori kurang rawan. Jadi bisa saja satu personel mengawal dua sampai tiga TPS. Sementara TPS tertentu bisa saja diisi lebih dari satu personel," beber jenderal bintang dua itu.

Lokasi pengawalan khusus kata Yan, seperti daerah terluar yang perjalanannya membutuhkan waktu hingga 10 jam.

Kemudian daerah keramaian seperti ibu kota yang bakal menjadi perhatian kepolisian.

Selama operasi pengamanan pemilu ini berbagai instansi ikut terlibat, mulai dari TNI, Basarnas, BPBD, Pol PP hingga tenaga kesehatan.

Di Bangka Belitung jumlah pemilih di Daftar Pemilih Tetap (DPT) tercatat sebanyak 1.067.434 pemilih yang tersebar di 393 desa atau kelurahan.

Pemilih terbanyak tercatat di Kabupaten Bangka (234.537) dan paling sedikit Belitung Timur (95.791).

https://regional.kompas.com/read/2023/10/17/104901378/tak-semua-tempat-pemungutan-suara-di-babel-bakal-dijaga-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke