Salin Artikel

Buaya Pemangsa Hewan Ternak di Pulau Sebatik Berhasil Dijerat Warga, Dilepasliarkan di Sungai Perbatasan RI–Malaysia

NUNUKAN, KOMPAS.com – Warga Jalan PDAM RT 08 Desa Sei Pancang, Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, akhirnya bisa bernapas lega setelah berhasil menjerat buaya pemangsa hewan ternak yang selama ini cukup meresahkan.

Buaya dengan panjang sekitar 2,5 meter tersebut kerap masuk areal persawahan warga dan memangsa bebek juga angsa yang selama ini dipelihara di petak sawahnya.

‘’Laporan buaya memangsa bebek, angsa, ayam, sering masuk ke Dinas Pemadam Kebakaran. Buaya tersebut, menghuni kawasan tambak yang sudah lama tidak diurus. Tapi kami tidak punya alat khusus untuk menangkap buaya,’’ujar Komandan Pleton Petugas Pemadam Kebakaran Sebatik Timur, Abdul Wahid, Jumat (13/10/2023).

Petugas pemadam kebakaran kemudian menyarankan agar warga membuat perangkap, semacam jerat yang dipasang di pintu masuk dan pintu keluar tambak.

Jebakan yang dipasang warga akhirnya bisa memerangkap predator air tersebut.

Dinas Pemadam Kebakaran kemudian mengikat kaki buaya dengan erat, menutup matanya dengan karung, dan mengevakuasi buaya menggunakan mobil.

‘’Kita bawa ke daerah perairan sungai di perbatasan RI – Malaysia. Kami biasa melepasliarkan buaya di sungai perbatasan, karena jauh dari pemukiman penduduk,’’ujarnya lagi.

Wahid mengimbau warga untuk selalu waspada dengan keberadaan buaya. Khususnya kepada nelayan, pemancing, juga petani saat menggarap sawahnya.

Di musim penghujan saat ini, lanjut Wahid, air sungai kerap meluap dan membanjiri irigasi juga memenuhi selokan selokan yang muaranya adalah sungai yang dihuni habitat buaya.

Menurut Wahid, habitat buaya mulai menyebar ke sejumlah tempat karena hutan bakau tidak serimbun dulu dan ketersediaan makanan mereka tidak lagi sebanyak dahulu.

‘’Sehingga saat air banjir, buaya ikuti arus, masuk ke sejumlah perairan kecil yang membawanya ke areal pertambakan yang sebelumnya digarap warga,’’katanya.

Kendati sudah lama ditinggalkan, tidak diurus warga, areal pertambakan merupakan lokasi aman untuk buaya, terlebih, ada sisa sisa ikan yang tak tertangkap saat panen, yang bisa dijadikan makanannya.

Areal tambak yang kebetulan tak jauh dari persawahan, dan terdapat sejumlah hewan ternak peliharaan masyarakat, semakin membuat buaya betah.

Wahid kembali meminta warga tidak mengendurkan kewaspadaan, karena biasanya, jika buaya memilih tinggal di sebuah lokasi, ada pasangan atau beberapa ekor lain yang mengikuti.

‘’Ada buaya lain di tambak, karena biasanya itu buaya tidak sendiri kalau memilih berdiam di suatu tempat. Kami juga melihat ada buaya lain di areal tambak, sehingga mohon warga tetap waspada,’’kata Wahid.

https://regional.kompas.com/read/2023/10/13/151353078/buaya-pemangsa-hewan-ternak-di-pulau-sebatik-berhasil-dijerat-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke