Salin Artikel

Misi Agri Unggul Dijalankan untuk Optimalkan Pengembangan KPT di Kabupaten Dairi

KOMPAS.com- Misi Agri Unggul saat ini tengah dijalankan di Kabupaten Dairi guna memenuhi kebutuhan alat dan mesin pertanian (alsintan), training of trainer (TOT), bibit, Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para petani. Salah satu lokasinya berada di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) di Desa Parbuluan V, Kecamatan Parbuluan.

Bupati Dairi Eddy Berutu menjelaskan, pengembangan sentra produksi KPT akan dilakukan secara bertahap pada 2022-2026.

"Kami telah menetapkan lokasi penyusunan Rapid Application Development (RAD), penentuan calon petani calon lahan (CPCL), sosialisasi, dan target luasan komoditas cabai merah seluas 22 hektar (ha)," kata Eddy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (10/10/2023).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi telah menetapkan areal penggunaan di Desa Parbuluan V Kecamatan Parbuluan seluas 500 ha sebagai lokasi pengembangan KPT.

Hal itu dilakukan melalui Keputusan Bupati Dairi Nomor 645/520/VII/200 pada 12 Agustus 2022 tentang Penetapan Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Kabupaten Dairi dengan sejumlah komoditas, mulai bawang merah, kubis, kentang, cabai merah, dan tanaman kopi sebagai tanaman tumpang sari.

"Pada 2023, kami telah melakukan perluasan lahan untuk beberapa komoditas, yakni 25 ha untuk cabai merah, 10 ha untuk bawang merah, 40 ha untuk kentang, dan 25 ha untuk kubis," ucap Eddy.

Sebagai informasi, Pemkab Dairi telah menetapkan target sarana dan prasarana, seperti irigasi air tanah, traktor besar, traktor medium, unit pengolahan pupuk organik (UPPO), jalan produksi, pompa air portabel, dan cultivator.

Selain itu, jalan pertanian, embung, irigasi presisi, pengadaan lahan, tower dan base transceiver station (BTS), jaringan listrik, gudang pupuk, cold storage, custom search engine (CSE), dan resi gudang yang harus terpenuhi pada 2023.

Selanjutnya, pada 2024, Pemkab Dairi mewacanakan pengembangan luasan lahan pada komoditas cabai sebesar 25 ha, bawang merah 25 ha, kentang 75 ha, dan kubis 50 ha.

Sementara itu, pengembangan irigasi akan berjalan pada2023 dengan target 100 ha.

Adapun pada 2026, Pemkab Dairi menargetkan perluasan lahan untuk sejumlah komoditas dengan rincian, cabai merah seluas 100 ha, bawang merah 50 ha, kentang 150 ha, kubis 100 ha, dan irigasi presisi 100 ha.

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Dairi telah melengkapi KPT dengan 1 unit irigasi sumur yang dilengkapi dengan tangki air dan jaringan perpipaan di kawasan KPT Parbuluan V- Sosor 22 ha.

"Pada 2023, pembangunan jalan usaha tani sepanjang 1 kilometer (km) telah dilakukan dan rencananya akan dilanjutkan pembangunan sepanjang 600 meter. Saat ini kami sedang melakukan pengaspalan jalan sepanjang 2,5 km dan perbaikan Jembatan Lae Bottar," jelas Eddy.

Selanjutnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang membangun jaringan listrik bertegangan tinggi (3 fasa) di KPT Dairi guna mendukung ketersediaan listrik untuk irigasi presisi di kawasan pencanangan KPT Parbuluan V- Sosor 22 ha.

Pada 2022, Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan bantuan alat dan mesin alsintan berupa 2 unit cultivator, 1 unit alat pelubang kopi, dan 2 ekor sapi kepada KPT Dairi.

Sementara itu, pada 2023, bantuan yang diserahkan berupa 2 unit cultivator, 1 unit traktor roda empat, 1 unit klinik agen hayati, dan bibit kopi dalam rangka perluasan lahan seluas 4 ha yang telah diserahkan oleh Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan.

DPKPP Dairi menggandeng para penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan Politeknik Pembangunan Pertanian Medan memberikan pelatihan dan pendampingan desa mitra guna meningkatkan wawasan, keterampilan, dan sikap petani di KPT Parbuluan V.

Lebih lanjut, DPKPP Dairi melakukan percepatan pembangunan, seperti pengembangan pertanian persisi yang diwacanakan akan berjalan pada 2024.

Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) pun akan melakukan budi daya melalui 1 ha lahan presisi dengan komoditas cabai merah, kubis, kentang dan bawang merah yang masing-masing lahannya seluas 0,25 ha.

Proses pembudidayaan menggunakan sistem fertigasi netafim, yakni proses pemberian air dan pupuk ke perakaran tanaman yang terukur dan tepat waktu.

Pemkab Dairi melalui DPKPP juga akan melakukan penangkaran kentang di lahan KPT yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Tani Maju menggunakan benih kentang varietas Granola L.

"KWT Tani Maju merupakan kelompok tani yang sudah bersertifikat. Oleh karena itu, kami harap penanaman kentang ini dapat panen pada Desember 2023," ujar Eddy.

https://regional.kompas.com/read/2023/10/10/201958178/misi-agri-unggul-dijalankan-untuk-optimalkan-pengembangan-kpt-di-kabupaten

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke