Lahan di Gunung Lawu Terbakar, Umat Hindu Candi Cetho Karanganyar Gelar Doa Bersama

Pantuan Kompas.com, doa bersama mulai dilaksanakan sekitar pukul 18.00 WIB. Tampak umat Hindu secara bersama mendatangi Candi Cetho.

Kaum laki-laki tampak mengenakan udeng atau ikat kepala. Sedangkan, kaum perempuan mengenakan jarik atau kain dan ikat pinggang. Mereka tkhusuk memanjatkan doa hingga pukul 19.30 WIB, Kamis (5/10/2023).

"Tadi kita umat Hindu dan juga seluruh umat yang ada disini menghaturkan doa kepada sang Sang Hyang Widhi kepada Gusti Allah, mudah-mudahan dengan adanya bencana kebakaran di Gunung Lawu supaya segera padam," kata Pemuka Agama Hindu, Heri Suwandi, setelah doa bersama.

Umat Hindu di Kabupaten Karanganyar ini mengaku Gunung Lawu sangat penting bagi warga. Karena, mayoritas mereka berprofesi sebagai petani.

"Sangat penting sekali. Pertama, sumber mata airnya. Kedua, juga untuk tetap dijaga kehijauan supaya menahan erosi karena di ketinggian gunung kebetulan tanahnya gembur," jelasnya.

Heri berharap api kebakaran segera padam. Sehingga sejumlah pipa air yang rusak akibat kebakaran hutan bisa diperbaiki.

"Dan juga mohon bantuannya juga kalau nanti setelah terjadi kebakaran, sumber mata air seperti pipa paralon dan sebagainya mohon untuk bisa dibantu diperbaiki," lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Juli Padmi Handayani mengatakan pada Kamis (5/10/2023) malam, kebakaran berada di Kawasan Hargo Tiling, Gunung Lawu.

"Untuk lahan kurang lebih 100 hektar meningkat dari kemarin. Berada di Hargo Tiling dan sekitarnya. Perkembangan hari ini ada 10 titik," jelas Juli Padmi Handayani, saat di Posko Pendakian Candi Cetho, Kamis.