Salin Artikel

Bukan Gempa, Penyebab Dentuman Keras di Laut Malunda Sulbar Masih Misteri

Dentuman ini yang didengar oleh warga Kecamatan Malunda jni terjadi antara pukul 10.00-12.00 WITA. Camat Malunda Salahuddin mengatakan bahwa warga yang tinggal di sekitar pesisir pantai mendengar dentuman itu.

Awalnya, kabar ini diketahui Salahuddin setelah heboh di media sosial Facebook. Namun setelah menurunkan tim, banyak warga yang mengaku mendengar dentuman tersebut.

Salahuddin langsung berkoordinasi dengan tim dari angkatan laut, Polsek Malunda, dan tokoh masyarakat setempat untuk mencari tahu penyebab dentuman itu.

"Namun sampai sekarang belum diketahui penyebabnya," kata Salahuddin saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Selasa (26/9/2023).

Salahuddin mengatakan bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Majene.

Begitu pun dengan BMKG untuk mengetahui apakah dentuman itu disebabkan oleh fenomena alam. Namun dentuman itu tidak disebabkan fenomena alam seperti gempa atau petir.

Salahuddin mengungkapkan bahwa saat ini warga masih melakukan aktivitas seperti biasa pasca-dentuman keras di laut Malunda tersebut.

Polisi juga sampai saat ini masih terus melakukan pemantauan.

"Alhamdulillah sampai saat ini masih aman-aman. Kapolsek sampai saat ini juga masih terus jalan untuk mencari informasi penyebabnya tapi sekarang belum ada," ujar Salahuddin.

Sebelumnya diberitakan dentuman misterius terdengar dari Perairan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu (24/9/2023), sekitar pukul 11.30 Wita.

Suara dentuman ini menghebohkan warga setempat. Beberapa warga menduga suara tersebut disebabkan oleh gempa bumi di bawah laut.

Namun, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa dentuman itu tidak berkaitan dengan aktivitas gempa bumi.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang, Devi Ardiansyah mengaku telah berkoordinasi dengan Pusat Gempa Bumi Regional IV BMKG Wilayah IV Makassar, usai mendapat laporan dari warga.

Devi memaparkan, Pusat Gempa Bumi Regional IV tidak menemukan adanya aktivitas seismik di wilayah Sulawesi Barat antara pukul 10.00-12.00 Wita, waktu yang sama ketika dentuman terjadi,

Selain itu, tidak ada kondisi cuaca ekstrem yang bisa memicu dentuman tersebut, seperti awan cumulonimbus, kilat, petir, atau guntur.

BMKG menyimpulkan, suara dentuman di Perairan Malunda bukan berasal dari gempa bumi.

Devi pun mengimbau kepada seluruh warga setempat agar tetap tenang dan tidak mudah menerima informasi yang sumbernya belum pasti.

"Kepada masyarakat, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Devi, dikutip dari TribunTimur.com.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/26/180155678/bukan-gempa-penyebab-dentuman-keras-di-laut-malunda-sulbar-masih-misteri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke