Salin Artikel

Nasi Jangkrik, Kuliner Kegemaran Sunan Kudus

KOMPAS.com - Jika Anda berkunjung ke Kota Kretek, jangan lupa coba kuliner khas Kudus yang bernama nasi jangkrik.

Namun jangan membayangkan jika sajian ini berupa nasi dengan lauk jangkrik yang digoreng atau dioseng.

Bentuk nasi jangkrik jauh dari namanya yang unik, karena rasanya sungguh nikmat dengan bumbu khas yang sedap.

Bahkan sajian ini disebut sebagai salah satu santapan kegemaran Sunan Kudus, salah satu Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di daerah tersebut.

Sebagai makanan khas Kudus, nama nasi jangkrik konon berasal dari ujaran orang yang menyantapnya.

Dilansir dari laman visitjawatengah.jatengprov.go.id, sejarah nasi jangkrik bermula kala istri Sunan Kudus memasak suatu menu yang sangat lezat.

Saking lezatnya sajian tersebut sampai ada yang berujar, “jangkrik! masakan opo iki kok enake pol" yang artinya "jangkrik, masakan apa ini kok enak banget".

Sejak saat itu, sajian nasi khas Kudus ini pun dikenal dengan nama nasi jangkrik.

Hidangan nasi jangkrik berupa nasi dengan lauk daging kambing atau kerbau yang dipotong dadu, tahu, serta guyuran kuah bersantan.

Rasa kuah yang gurih, daging yang empuk dengan bumbu meresap, dipadu tahu yang lembut dan nasi yang hangat memang membuat lidah bergoyang.

Biasanya nasi jangkrik akan disajikan dengan dikemas menggunakan daun jati.

Tidak sampai di situ, hidangan ini juga menjadi sajian paling dinanti pada tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus yang dilaksanakan setiap tahun.

Tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan setiap tanggal 10 Muharram.

Dilansir dari laman TribunJateng.com, pada tradisi tersebut akan ada puluhan ribu bungkus nasi jangkrik yang akan dibagikan kepada warga yang hadir.

Proses memasak dan membungkusnya akan memakan waktu sehari semalam, yang dilakukan di sekitar Menara Kudus.

Setelah siap, panitia penyelenggara tradisi Buka Luwur Makam Sunan Kudus pun akan memulai pembagian nasi jangkrik kepada warga yang telah mengantre.

Pembagian nasi jangkrik ini biasanya akan dimulai sejak pukul 05.00 setelah salat subuh.

Sementara antrean pembagian nasi jangkrik ini biasanya akan dipisah antara pengunjung laki-laki dan perempuan.

Oleh karena itu, beberapa warga yang sangat antusias biasanya rela hadir sejak dini hari demi bersiap antre berdesak-desakan di depan Menara Kudus.

Tak hanya berebut karena rasanya, namun sebagian besar warga yang hadir untuk menyantap nasi jangkrik juga percaya bahwa sajian ini memiliki berkah dari Sunan Kudus di dalamnya.

Selain dibagikan kepada warga, nasi jangkrik dibagikan kepada tokoh masyarakat dan ulama di sekitar Kudus untuk bekal sahur puasa asyura.

Ada juga nasi yang dikemas dalam keranjang sebagai buah tangan untuk para donatur yang memberikan beras, kerbau, atau kambing.

Sumber:
visitjawatengah.jatengprov.go.id  
jateng.tribunnews.com  
humas.polri.go.id 

https://regional.kompas.com/read/2023/09/20/213517978/nasi-jangkrik-kuliner-kegemaran-sunan-kudus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke