Salin Artikel

Daerah yang Kekurangan Air Bersih di Semarang Meluas, tetapi Dana untuk Bantuan Sudah Habis

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro P Martanto mengatakan, saat ini bantuan air bersih tinggal mengandalkan dari pihak swasta dan pemerintah pusat.

"Untuk yang penyediaan dari APBD saat ini sudah nihil atau sudah habis terserap," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (15/9/2023).

Dia menjelaskan, sampai saat ini sudah ada 2.700 kartu keluarga (KK) yang membutuhkan bantuan air bersih. Kemarau tahun ini, menurutnya, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini memang lebih panjang kemarau. Karena El Nino," paparnya.

Bahkan, lanjutnya, kekeringan juga terjadi di kecamatan yang tidak pernah mengalaminya seperti di Kecamatan Gunungpati, Kelurahan Cepoko.

"Kemarin juga muncul permintaan, yakni di Gunungpati, Kelurahan Cepoko yang sebelumnya tak pernah kekeringan," ucap dia.

Sejauh ini, permintaan dari masyarakat untuk bantuan air bersih setiap minggu rata-rata mencapai enam tangki, dengan kapasitas setiap tangki mencapai 5.000 liter.

"Kami akan berupaya membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih," imbuh Endro.

Berikut Kelurahan yang terdampak kekeringan di Kota Lumpia berdasarkan data BPBD Kota Semarang:

Kecamatan Pedurungan: Kelurahan Penggaron Kidul

Kecamatan Genuk: Kelurahan Gebangsari

Kecamatan Banyumanik: Kelurahan Jabungan, Kelurahan Gedawang

Kecamatan Tembalang: Kelurahan Rowosari

Kecamatan Mijen: Kelurahan Wonoplumbon

Kecamatan Ngaliyan: Kelurahan Gondoriyo, Kelurahan Wonosari

Kecamatan Gunungpati: Kelurahan Cepoko

https://regional.kompas.com/read/2023/09/15/161733978/daerah-yang-kekurangan-air-bersih-di-semarang-meluas-tetapi-dana-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke