Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Batal Nikah karena Pengantin Wanita Ternyata Pria | Untung Rp 300.000 dari Jual Air Sumur Bor

KOMPAS.com - Informasi soal batalnya pernikahan di Dusun Bun Salak, Desa Jago, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menarik perhatian pembaca Kompas.com selama Selasa (12/9/2023).

Pasalnya, pernikahan di tempat tersebut batal lantaran mempelai wanita baru diketahui ternyata pria.

Selanjutnya, kekeringan yang melanda sebagian wilayah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) justru menjadi rezeki bagi sejumlah warga.

Sedikitnya ada tiga rumah di Jalan Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, yang menjajakan air bersih.

Satu jeriken berisi 20 liter air bersih dijual dengan harga Rp 3.000. Dalam sehari, salah satu penjual bisa meraup keuntungan mencapai Rp 300.000.

Berikut 5 artikel Populer Nusantara selengkapnya:

1. Mempelai wanita ternyata pria

Kepala Desa Jago, Deni Wirawan membenarkan perihal warganya yang nyaris tertipu saat hendak menikah.

Dia menjelaskan, warga berinisial SN (30) itu nyaris menikahi seseorang yang dikiranya wanita berinisial NE (18) yang merupakan warga Desa Krame Jati, Lombok Tengah.

"Belakangan diketahui, NE adalah seorang pria dengan identitas asli ZK," kata Deni, Selasa (12/9/2023).

Deni menjelaskan, awalnya NE melakukan prosesi merarik, pada Kamis (7/9/2023) malam. Merarik dimulai dengan calon mempelai pria meminang kemudian membawa calon mempelai perempuan ke rumahnya.

Baca selengkapnya: Calon Pengantin Wanita di Lombok Tengah Ternyata Seorang Pria, Pernikahan Batal Digelar

Salah satu penjual air sumur bor di Kota Makassar, Nanni mengungkapkan, dia menjajakan air ke warga-warga kompleks sejak pagi hingga hampir tengah malam.

"Iya ini air dari sumur bor, dari PDAM kan tidak jalan (tidak mengalir). Saya menjual ini mulai dari hari Minggu mulai pagi sampai jam 11 malam," ujar Nanni saat berbincang dengan Kompas.com di tengah kesibukannya mengatur jeriken untuk diisi air.

Nanni mengaku, keuntungan dari menjual air sumur bor dapat menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga kecilnya.

Dia bisa menjual puluhan hingga ratusan jeriken dalam sehari dengan harga Rp 3.000. Selain itu, dia pun menerima permintaan pengantaran air bersih dengan ongkos kirim seharga Rp 20.000 sampai Rp 30.000.

"Keuntungan dalam sehari itu paling Rp 200.000 sampai Rp 300.000, ada juga Rp 1 juta. Satu jeriken itu harganya Rp 3.000. Kalau dibawakan (diantarkan) Rp 30.000, itu pun dibagi sama yang antar," ucap Nanni.

Baca selengkapnya: Jual Air Sumur Bor di Saat Kekeringan, Warga Makassar Ini Bisa Untung Rp 300.000 Per Hari

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menonton langsung pertandingan Indonesia dengan Turkmenistan, Kualifikasi Piala Asia U23 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa (12/9/2023) pukul 19.00 WIB.

Pengamanan gabungan dilaksanakan kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang berjumlah 880 personel di area stadion.

Di tribun stadion, terdapat sekitar 400 steward dari panitia penyelenggara (Panpel) serta Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

"Sesuai dengan ketentuan atau pun SOP pengamanan pertandingan yang akan berlangsung," papar Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, Selasa (12/9/2023).

"Kepala Negara yang akan hadir di Manahan beserta beberapa Menteri yang mungkin akan mengikuti beliau," lanjutnya.

Baca selengkapnya: Jokowi Bakal Nonton Laga Kualifikasi Piala Asia U23 Indonesia Vs Turkmenistan di Stadion Manahan Solo

Jumlah orang yang ditangkap karena diduga terlibat kericuhan saat demonstrasi di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau, pada Senin (11/9/2023), bertambah.

Hingga Selasa (12/9/2023) pagi, polisi membenarkan sudah melakukan penangkapan setelah demonstrasi itu.

“Ada 43 orang yang kami amankan dari kericuhan kemarin,” tutur Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Riau, Kombes Zahwani Pandra Arsyad melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/9/2023).

Pandra menyatakan, proses hukum akan diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku terhadap mereka yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Baca selengkapnya: Kericuhan di Depan Kantor BP Batam, 43 Orang Ditangkap

Denda untuk pelaku kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Bromo, Jawa Timur, disebut masih kurang jika dibandingkan dengan biaya operasional helikopter water bombing.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.

"Saya cuma akan berbicara (soal denda) Rp 1,5 miliar. Biaya operasional water bombing itu satu sorti, satu jam sudah lebih Rp 200 juta, dan belum tuntas saat ini, mungkin masih kurang," ungkap Abdul, dalam "Disaster Briefing" secara daring, Senin (11/9/2023) malam, dikutip dari Antara.

"Karena seperti yang kita lihat, di Gunung Arjuno itu operasi water bombing sudah lebih dari empat hari," bebernya.

Baca selengkapnya: BNPB Sebut Denda Pelaku Kebakaran Bromo Masih Kurang Dibanding Biaya Water Bombing

https://regional.kompas.com/read/2023/09/13/050000378/-populer-nusantara-batal-nikah-karena-pengantin-wanita-ternyata-pria-untung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke