Salin Artikel

Trauma, Korban Gempa Donggala Masih Dirikan Tenda di Halaman Rumah

 

"Pengungsi kita ada sekitar 921 warga. Tapi pengungsian mandiri. Sebagian besar warga sudah masuk ke rumah. Cuma memang karena faktor traumatik tenda-tenda itu masih bediri di halaman rumah untuk mengantisipasi gempa susulan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulawesi Tengaha, Andi Sembiring, dikonfirmasi KOMPAS.com, Selasa (12/9/2023).

"Kemarin, Senin 10 September 2023 kita sudah tarik tim dari lapangan. Karena tidak ada kerusakan yang signifikan, "ujarnya.

Rasa trauma itu dirasakan masyarakat lantaran peristiwa tsunami setinggi 10 meter yang pernah terjadi di Dusun Mapaga, Desa Labean di Tahun 1968 silam.

Haidir, salah seorang warga Desa Labean mengatakan, saat gempa terjadi warga di dusun Mapaga langsung mengungsi menjauh dari laut.

"Malam saat gempa itu, mereka mengungsi, ada kerabatku Mubel dia bawa istri dan anaknya mengungsi kemari, " katanya.

Dari data Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah sebanyak 5 rumah warga mengalami kerusakan kategori ringan. Bangunan sekolah taman kanak- kanak mengalami retak sebanyak 1 unit. Tidak ada korban jiwa dan luka-luka nihil.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/12/173104978/trauma-korban-gempa-donggala-masih-dirikan-tenda-di-halaman-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke