Salin Artikel

6 Santriwati di Semarang Dilecehkan Pimpinan Ponpes, Modusnya Diajak Ngaji tapi Dibelokkan ke Hotel

Kasus tersebut mencuat setelah salah satu korban santriwati berinisial Mbuka suara.

Salah satu pendamping korban, Nihayatul Mukaromah mengatakan, pelaku menyebut dirinya merupakan seorang kyai. Hal itu dimanfaatkan pelaku untuk membuat tipu daya kepada para korban.

"Kalau modus, yang bersangkutan ini kyai sehingga menggunakan modus sebagai tokoh agama," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (7/9/2023).

Bahkan, pelaku juga tak segan menyebut para santriwati sebagai anak yang durhaka dan berdosa jika tidak menuruti hasratnya.

"Dia pakai embel-embel bahwa dia (pelaku) kepanjangan tangan dari orang tua korban," kata dia.

Pelaku juga diketahui mempunyai dua ponpes di Lempongsari dan Semarang Timur. Salah satu korban juga dijebak pelaku dengan cara diajak ngaji ke salah satu ponpes namun dibelokkan ke hotel.

"Korban dibelokkan ke hotel, modusnya seperti itu," paparnya.

"Sebelum disalurkan ke Malang, para santri tinggal di Ponpes Hidayatul Hikmah Al Kahfi di Semarang," kata dia.

Dikonfirmasi terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan membenarkan jika melakukan penanganan terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Bayu Aji.

"Sudah," kata Donny saat ditanya soal penanganan kasus tersebut melalui pesan WhatsApp.

Seperti diketahui, saat ini korban M a sedang didampingi oleh Jaringan Peduli Perempuan dan Anak (JPPA) Jateng yang didalamnya terdapat beragam organisasi perlindungan anak dan perempuan seperti LRC-KJHAM Jateng, LBH APIK Semarang, PBHI Jateng, PKBI Semarang dan LBH Semarang.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/07/144235478/6-santriwati-di-semarang-dilecehkan-pimpinan-ponpes-modusnya-diajak-ngaji

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke