Salin Artikel

Fenomena Halo di Lhokseumawe, BMKG: Hal Biasa, Jangan Khawatir

Petugas BMKG Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, Marselinus Muaya, pada wartawan, menyebutkan, fenomena halo matahari terjadi disebabkan proses pembiasan sinar matahari oleh awan di lapisan atas atau tinggi.

“Awan yang membiaskan sinar matahari itu biasa disebut awan tipis cirrus yang berada pada ketinggian sekitar 6.000 meter dari permukaan bumi. Cukup tingginya awan cirrus ini sehingga membentuk partikel yang sangat dingin dan biasanya berwujud kristal es,” terang Marselinus saat dihubungi, Kamis.

Dia menyebutkan, umumnya fenomena ini berlangsung 30 menit. Namun kadang kala bisa dalam hitungan jam. Tergantung sudut pandang matahari saat itu.

“Fenomena ini merupakan fenomena optik atmosfer biasa yang sering terjadi dan tidak membahayakan,” ujarnya.

Meski begitu, dia mengimbau masyarakat jangan panik melihat fenomena itu. “Artinya bukan merupakan fenomena berbahaya atau penanda bencana,” tegasnya.

Sisi lain, dia meminta agar masyarakat tidak percaya informasi bohong atau tidak jelas sumbernya. Sehingga terlalu mengkhawatirkan fenomena halo tersebut.

“Jika ragu silakan liat portal informasi resmi milik BMKG, sehingga sumbernya jelas dan dapat dipertangungjawabkan,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/24/161029278/fenomena-halo-di-lhokseumawe-bmkg-hal-biasa-jangan-khawatir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke