Salin Artikel

Pengamat Sebut Ganjar Tak Mirip Jokowi, Pandai Manfaatkan Penetrasi Medsos

Joko menilai, bakal capres (bacapres) PDI-P itu pandai memanfaatkan teknologi serta banyaknya pengguna media sosial di Indonesia.

Terbukti, tak sedikit konten videonya di Instagram dan TikTok miliknya yang mendapat jutaan penayangan.

"Menurut saya, dia (Ganjar) memaksimalkan teknologi yang namanya medsos. Nah, penetrasi medsos itukan dahsyat, dia hanya memanfaatkan itu. Kalau gayanya enggak bisa meniru gaya Pak Jokowi yang begitu," tutur Joko, saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Joko menuturkan, gaya komunikasi Jokowi tidak mudah ditiru begitu saja karena gaya Jokowi terbentuk dari proses panjang selama perjalanan politiknya.

"Karena gaya itu bentukan lama kok. Terbentuk dari proses yang panjang. Orang niru-niru, 2-3 kali akan berubah kembali. Tapi, komunikasi politik Pak Ganjar dalam rangka kampanye ini dia lebih pada mengeksploitasi penetrasi medsos. Itu kan dahsyat sekali," kata dia.

Tak jauh berbeda dengan yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir yang belum lama menjadi Ketum PSSI.

Erick menyebut akan melakukan perbaikan dalam sepak bola Indonesia pasca peristiwa Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa.

"Sama seperti Pak Erick, kalau dia nyalon, dia mengeksploitasi minat warga Indonesia pada sepak bola. Coba bayangin 83 juta orang Indonesia suka sama sepak bola, ya suara lah," ujar dia.

Joko menambahkan, Jokowi memiliki gaya yang otentik dengan penampilan yang sederhana dan apa adanya. Hal itu yang membuat masyarakat menyukai Jokowi.

"Pak Jokowi lebih otentik. Dia tidak mengada-ngada, sudah penampilannya begitu. Ndeso yo ndeso, tetapi rakyat menyukai itu kan. Saya kira Pak Ganjar berbeda. Bisa dilihat dari gesturnya, terutama gimmicknya," ungkap Joko.

Pihaknya mengatakan para politisi yang saling tiru meniru gaya komunikasi, sejatinya telah menjadi hal lazim, bukan sesuatu yang baru.

"Meniru (cara komunikasi) itu biasa, Pak Prabowo pun juga meniru, beliau menjadi tidak lebih pemarah dan akomodatif, lebih mendengarkan, kan sama itu. Karena ini menjadi magnet, maka bisa menjadi kayak pedoman, ditiru, tidak ada masalah," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/22/140449278/pengamat-sebut-ganjar-tak-mirip-jokowi-pandai-manfaatkan-penetrasi-medsos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke