Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Budiman Sudjatmiko Deklarasikan Relawan Bersama Prabowo | Cerita dari Perbatasan Indonesia-Timor Leste

KOMPAS.com - Politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko bersama Prabowo Subianto mendeklarasikan relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu).

Deklarasi tersebut digelar di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Usai deklarasi itu, Budiman mengaku siap jika mendapatkan sanksi dari partainya.

Berita lainnya, Natalino Goncalves (49), seorang polisi berpangkat inspektur dua (ipda), merupakan kelahiran Timor Timur.

Pada saat Timor Timur menyelenggarakan referendum pada 1999, Goncalves memilih bergabung dengan Indonesia.

Meski harus berpisah dengan keluarganya, kehendak hatinya memilih NKRI.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat (18/8/2023).

"Saya siap misal ada sanksi. Tapi saya yakin, saya tak punya prasangka buruk kepada partai PDI Perjuangan," ujarnya, Jumat.

Menurut Budiman, dirinya menghormati seandainya PDI-P memberikan sanksi. Ia menegaskan, dukungannya kepada Prabowo Subianto ini merupakan sikap pribadi.

"Ya ya, tapi bukan atas nama partai ya. Ini atas nama pribadi. Saya dukung Pak Prabowo," ucapnya.

Walau telah menyampaikan dukungannya secara terbuka terhadap Prabowo, Budiman meminta publik untuk tidak berandai-andai karena saat ini dirinya masih menjadi anggota PDI-P.

Baca selengkapnya: Budiman Sudjatmiko Siap Dapat Sanksi dari PDI-P Setelah Deklarasikan Relawan Bersama Prabowo

Natalino Goncalves masih mengingat peristiwa referendum di Timor Timur pada 1999 lalu. Kala itu, Goncalves yang masih berusia 20-an tahun harus meninggalkan keluarganya di Timor Timur.

Goncalves yang saat itu menjadi polisi berpangkat sersan dua, memilih bergabung dengan Indonesia.

Ia mengaku pindah ke Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah disahkannya hasil referendum pada 1999 oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), yang menyatakan bahwa Provinsi Timor Timur memerdekakan diri dari Indonesia dan menjadi sebuah negara, yakni Timor Leste.

“Dengan situasi yang berkembang (saat itu), (seusai hasil) jajak pendapat, saya tidak sempat bertemu dengan keluarga. Langsung berpisah (dengan keluarga), bersama kesatuan (kepolisian),” ungkap pria yang kini menjabat sebagai Kanit Patwal Lalu Lintas Kepolisian Resor (Polres) Belu ini, Rabu (16/8/2023).

Alhasil, Goncalves harus berpisah dengan ayah, ibu, kakak, dan adik yang memilih menetap di Timor Leste. Sedangkan, Goncalves tinggal di asrama bersama kesatuannya.

“Berjalannya waktu, keluarga memilih kembali (ke Timor Leste). Saya menetap (di NTT) karena kehendak hati untuk memilih NKRI, sampai sekarang mengabdi di NKRI,” tuturnya.

Baca selengkapnya: Cerita dari Perbatasan Indonesia-Timor Leste: Saya Menetap karena Kehendak Hati untuk Memilih NKRI....

Pakaian yang dikenakan anggota Kepolisian Daerah (Polda) Lampung, Iptu Sri Susanti Hutasoit, masuk nominasi busana terbaik saat upacara penurunan bendera pada 17 Agustus 2023 di Istana Merdeka, Jakarta.

Susanti mengatakan, dirinya datang ke Istana untuk memenuhi undangan lantaran putranya, Frans Timothy Prawira Sialagan, menjadi salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam HUT ke-78 RI.

Untuk hadir di Istana, Susanti menyiapkan pakaian adat khas Lampung. Anggota polisi yang bertugas di Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Lampung ini tak mengetahui akan ada pemilihan busana terbaik.

Ketika menunggu acara dimulai, tiba-tiba ada seorang pria yang menghampiri dan menanyakan namanya.

"Ditanya nama sama difoto. Lalu pria itu bilang, ibu nanti kalau namanya dipanggil tolong maju ya," jelasnya, Jumat.

Selain bisa melihat anaknya bertugas sebagai Paskibraka, Susanti juga merasa bangga karena pakaian adat yang dikenakannya masuk nominasi busana terbaik.

Baca selengkapnya: Hadiri Undangan Putranya Jadi Paskibraka di Istana, Polwan Lampung Masuk Nominasi Busana Terbaik

Akan tetapi, panitia membatalkan kemenangan Rifky karena dinilai belum punya hak memilih pada Pemilu 2024. Panitia lantas mengganti hadiah Rifky menjadi TV dan dispenser.

Buntut kejadian itu, ibu Rifky, Indah Astriani, langsung memprotes panitia. Indah menuturkan, hadiah utama harus diberikan.

"Kalau alasan anak saya masih kecil dan belum bisa memilih, kan ada saya. Ini jelas tidak adil bagi kami. Anak saya tidak berhenti menangis. Haknya dirampas. Masa hadiah umrah digantikan televisi dan dispenser," tandasnya.

Ketua Panitia Jalan Sehat Susuma Halim menjelaskan, syarat pemenang hadiah utama umrah harus mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Pemenang hadiah umrah harus mempunyai KTP dan tidak boleh diwakilkan oleh siapa pun. Berbeda dengan hadiah hiburan lainnya, bisa siapa saja," terangnya, Kamis (17/8/2023).

Baca selengkapnya: Duduk Perkara Anak 12 Tahun Batal Dapat Undian Umrah Saat Jalan Sehat di Makassar, Hadiah Diganti TV

Kepala Seksi Pantai dan Air Baku Dinas PUPR Perkim Provinsi Kalimantan Utara Yusi Novianto meninggal dunia usai mengalami insiden di Sungai Semamu, Kabupaten Malinau, Selasa (15/8/2023).

Yusi terjatuh dari perahu ketinting saat mendampingi rombongan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang, yang meninjau pembangunan Jalan Malinau-Krayan.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Permukiman Pemprov Kaltara Edon memandang, Yusi merupakan sosok yang supel dan punya solidaritas tinggi.

"Beliau ini tidak sombong walupun pintar, tapi dia tidak mau mengaku pintar. Dia hampir sempurna sebagai rekan kerja, bawahan atau atasan," bebernya, Jumat.

Almarhum juga dikenal suka membantu orang lain.

Baca selengkapnya: Selamat Jalan, Mas Yusi Novianto...

https://regional.kompas.com/read/2023/08/19/075700478/-populer-nusantara-budiman-sudjatmiko-deklarasikan-relawan-bersama-prabowo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke