Salin Artikel

Pulau Biawak Indramayu: Daya Tarik, Sejarah, dan Cara Menuju

KOMPAS.com - Pulau Biawak Indramayu terletak di Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Objek wisata Pulau Biawak merupakan kepulauan yang berada di Laut Jawa. Pulau lainnya adalah Pulau Candikian dan Pulau Gosong.

Wisata Pulau Biawak tidak hanya memiliki keindahan pantai melainkan juga terdapat sejarah yang menarik.

Tempat wisata ini dapat digunakan untuk liburan bersama keluarga atau teman. 

Pulau Biawak Indramayu

Daya Tarik Pulau Biawak Indramayu

Pulau Biawak disebut sebagai pulau yang masih perawan karena alamnya yang belum banyak pembangunan di wilayah tersebut.

Udara yang bersih dan angin semilir yang terdapat di pulau mampu menghilangkan rasa lelah selama perjalanan laut.

Kawasan wisata ini memiliki air laut yang bening dan gugusan terumbu karang yang masih utuh sehingga terlihat indah.

Ikan hias beraneka warna yang bersliweran menggoda pegunjung untuk terjun dan menelusuri terumbu karangnya.

Keindahan Pulau Biawah semakin mempesona jika pengunjung mengelilingi pulau dengan luas 120 hektar ini.

Wisata Pulau Biawak kaya dengan flora yang berupa tumbuhan bakau yang terlihat hijau dan rapat dipandang dari ketinggian.

  • Asal-usul Nama Pulau Biawak

Nama Biawak (Veranus salvator) yang melekat di pulau tersebut diambil dari satwa biawak yangg banyak berkeliaran dan hidup di pulau ini.

Pulau Biawak juga tempat berkembangnya beranekaragam burung-burung.

Pulau Biawak sebenarnya bernama Pulau Rakit. Pemerintahan Kabupaten Indramayu kemudian memberi nama Pulau Biawak karena satwa Biawak menjadi ciri khas pulau tersebut.

Biawak tergolong satwa yang unik karena habitat hidupnya di air asin.

Setiap menjelang matahari terbenam, sebanyak puluhan Biawak dengan panjang 20 sentimeter hingga 1,5 meter terlihat berenang di tepian pantai.

Satwa tersebut tengah berburu ikan untuk persediaan makanan.

Pulau Biawak juga disebut sebagai Pulau Menyawak dan Pulau Bompyis.

Pulau Biawak terlihat lebih indah dibandingkan kepulauan lain di Laut Jawa karena kondisinya masih utuh. Sedangkan, pulau lain hanya hamparan pulau saja.

  • Sejarah Pulau Biawak Indramayu

Pulau Biawak memiliki mercusuar dengan ketinggian kurang lebih 65 meter atau 16 lantai.

Mercusuar tersebut dibangun pada masa penjajahan Belanda oleh ZM Willem pada tahun 1872.

Pembangunan mercusuar karena Pulau Biawak dianggap berbahaya bagi kapal-kapal laut yang melintas kepulauan tersebut.

Hingga saat ini, mercusuar tersebut masih berfungsi untuk memandu kapal-kapal besar maupun kecil yang akan melintas.

Usia mercusuar diperkirakan sama dengan mercusuar yang terdapat di Pantai Anyer.

Pulau Biawak juga menjadi wisata religi karena terdapat makam Syekh Imam yang konon merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islamn di indramayu.

Makam lainnya adalah makam ZM Willem II, seorang bangsa Belanda yang datang ke Pulau Biawak untuk membangun mercusuar.

Cara Menuju Pulau Biawak Indramayu

Jarak tempuh Pulau Biawak dari pantai utara Tirtamaya Indramayu sekitar 28 mill laut atau 40 kilometer.

Pengunjung yang menyeberang mengunakan kapal milik Pemkab Indramayu dengan waktu tempuh kurang lebih 1 hingga 1,5 jam.

Perjalanan menggunakan perahu motor sekitar 4 jam. Bedannya, perahu motor dapat disewa setiap hari.

Banyak wisatawan yang ingin menyeberang ke Pulau Biawak, bahkan diantaranya harus waiting list karena keterbatasan fasilitas penyeberangan.

Bagi pengunjung yang ingin menyeberang ke Pulau Biawak dapat memesan di kantor Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, Pariwisata Indramayu atau Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Bidang Kepariwisataan.

Sumber:

www.perhutani.co.id dan indramayukab.go.id

https://regional.kompas.com/read/2023/08/17/223154178/pulau-biawak-indramayu-daya-tarik-sejarah-dan-cara-menuju

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke