Salin Artikel

[POPULER REGIONAL] Tragedi Joki Cilik di Bima | Gibran Siap Kerahkan Relawan Gen Z

KOMPAS.com - Insiden seorang joki cilik tewas kecelakaan di ajang pacuan kuda di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali menjadi sorotan.

Bocah kelas 5 Sekolah Dasar (SD) itu terpental dan jatuh saat mengikuti sesi latihan untuk persiapan lomba di arena pacuan Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.

Selain itu berita soal Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menyempatkan diri menemui relawannya saat dampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga tuai sorotan.

Pasalnya, relawan yang ditemui Gibran adalah relawannya yang mendukung Prabowo Subianto.

Berikut ini berita populer regional secara lengkap:

Joki cilik yang meninggal saat latihan diduga mengalami pendarahan otak. Insiden yang menimpa korban berinisial AB itu menambah catatan buruk tradisi pacuan kuda di wilayah tersebut.

Selama lima tahun terakhir, tercatat tiga orang anak yang masih di bawah umur tewas usai terjatuh dari punggung kuda di arena balapan.

Selain itu, ada seorang anak yang nyaris jatuh dan terluka setelah bergelantungan di leher kuda.

Wali Kota Solo Gibran mengaku siap memfasilitasi pertemuan relawannya dengan Ganjar Pranowo.

Hal itu terungkap usai Gibran menemui relawannya yang mendukung Prabowo Subianto di saat dirinya mendampingi Ganjar Pranowo di acara pameran UMKM di Kota Solo.

"Relawan sing endi (relawan yang mana). Hooh toh. Yo berarti engko sing ketemu Pak Ganjar relawan yang lain," ungkap Gibran.

Fenomena embun es kembali muncul di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (14/8/2023) pagi.

Menurut Kepala UPT Dieng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Sri Utami mengatakan, fenomena ini merupakan yang keempat kalinya secara berturut-turut.

"Empat hari berturut-turut muncul embun es," kata Sri Utami melalui pesan singkat, Senin.

Menurutnya, suhu pagi ini di kompleks Candi Arjuna tercatat minus 2 derajat Celsius.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mencopot lurah yang keluarganya mendaftar Calon Legislatif (Caleg) dan diduga terlibat pungutan liar (Pungli).

Alasan tindakan itu adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan netralitas dalam pilkada.

"Jadi harus dinetralkan dulu. Berbeda kalau sudah mencaleg lebih dulu. Kalau sudah baku kapling-kapling, bagaimana mau netral kalau sudah begitu," bebernya.

(Penulis : Labib Zamani, Fadlan Mukhtar Zain, Hendra Cipto | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

https://regional.kompas.com/read/2023/08/15/053400378/-populer-regional-tragedi-joki-cilik-di-bima-gibran-siap-kerahkan-relawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke