Salin Artikel

Update Kondisi Guru yang Matanya Dikatapel Orangtua Murid di Bengkulu, Mata Kanan Buta, Mata Kiri Alami Katarak

KOMPAS.com - Guru SMA, Zaharman (58) masih menjalani perawatan usai matanya dikatapel orangtua murid di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Selasa (1/8/2023).

Akibat kejadian orangtua katapel guru ini, Zaharman menjalani operasi mata kanan dan saat ini dalam tahap pemulihan.

Guru olahraga ini masih dalam kondisi lemas di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau.

Warga Simpang Beliti Kecamatan Binduriang ini juga sedang membiasakan diri dengan penglihatannya yang sudah tidak normal lagi.

Anak Zaharman, Ilham Mubdi mengatakan, kondisi sang ayah sudah berangsur membaik. Dia sudah bisa berkomunikasi, namun masih sedikit makan dan butuh banyak istirahat.

"Alhamdulillah bang, untuk komunikasi udah mulai normal, kalau untuk makannya masih dikit-dikit," kata Ilham.

Mata kanan buta, mata kiri katarak

Ditambahkan Ilham, sang ayah saat ini sedang membiasakan diri terhadap penglihatannya. Di mana akibat kejadian tersebut, sang ayah mengalami kebutaan di mata sebelah kanan.

Sedangkan untuk mata sebelah kirinya yang mengalami katarak itu tidak bisa melihat dengan jelas. Maka dari itu, sang ayah sedang berusaha membiasakan dirinya dengan hal tersebut.

"Kalau soal kondisi pengelihatan tetap sama bang, sampai saat ini belum bisa melihat dengan baik, karena mata kanannya kan sudah tidak bisa melihat lagi. Sedangkan mata kirinya katarak dan tidak jelas kalau melihat," lanjutnya.

Hal itu juga diakui oleh Zaharman. Zaharman mengaku kesulitan dalam penglihatan akibat kondisi matanya. Apalagi mata sebelah kanannya sudah benar-benar tidak bisa melihat.

"Sudah tidak jelas lagi penglihatan, kalau yang kanan benar-benar hitam saja," kata Zaharman.

Selain itu, rencananya Zuharman akan dirujuk ke Palembang. Namun hal itu baru akan dilakukan setelah luka operasinya sembuh. Dokter juga sudah menyampaikan bahwa Zaharman harus fokus dahulu sama pemulihan luka dan fokus meneteskan obat mata 4 jam sekali.

Diberitakan sebelumnya, kejadian ini bermula saat Zaharman menegur murid berinisial PDM (16) yang merokok di jam sekolah.

Sang murid tidak terima karena dia ditegur dan dipukul oleh Zaharman, kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada orangtuanya.

endapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni Ar (45) langsung mendatangi sekolah.

Ar langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada satpam jika anaknya dipukul oleh korban.

Satpam sekolah berusaha menahan, tetapi wali murid ini lantas mengeluarkan pisau dan katapel.

Setelah memaksa, orangtua siswa itu lalu masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.

Pelaku kemudian mengarahkan katapel ke arah Zaharman dan mengenai mata sang guru.

Melihat mata korban mengeluarkan berdarah, pelaku panik dan langsung berlari ke luar dari sekolah.

Korban kemudian dilarikan ke RS Ar Bunda Kota Lubuklinggau untuk mendapat perawatan.

Kapolsek PUT IPTU Hengky Noprianto, SH, MH mengatakan sudah menerima laporan resmi soal dugaan penganiayaan yang dialami Zaharman.

Saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait laporan kasus penganiayaan ini.

"Laporan sudah masuk, tentu akan kita tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan," kata kapolsek.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Kabar Terbaru Guru SMA Dianiaya hingga Buta di Rejang Lebong, Berangsur Membaik, Badan Masih Lemas

https://regional.kompas.com/read/2023/08/04/184933578/update-kondisi-guru-yang-matanya-dikatapel-orangtua-murid-di-bengkulu-mata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke