Historical Diver yang tergabung dalam tim penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska), Ady Setyawan mengatakan, identifikasi itu berdasarkan headstamp yang tertera pada peluru.
Pada kepala peluru tertera kode angka yang menunjukkan ukuran kaliber, pabrikan pembuat peluru, dan tahun pembuatan.
"Amunisi ini buatan Pennsylvania tahun 1933," ungkap Ady usai penyelamam, Jumat (21/7/2023) siang.
Menurut Ady, peluru tersebut digunakan untuk senjata anti udara.
Diberitakan sebelumnya, tim Kopaska TNI AL menemukan lagi amunisi saat penyelaman hari kedua di perairan Cilacap, Jumat (21/7/2023).
Dengan temuan ini, total ada lebih dari 6.000 peluru dengan berbagai kondisi. Sebagian peluru masih dalam kondisi baik dan sisanya telah rusak.
Meski belum ada pernyataan resmi, diduga amunisi tersebut berasal dari kapal induk pertama AS, USS Langley.
Kapal yang bisa membawa 36 pesawat itu diserang di perairan Laut Jawa pada 1942 silam, oleh militer Jepang.
https://regional.kompas.com/read/2023/07/21/143746078/lebih-dari-6000-peluru-ditemukan-di-cilacap-buatan-as-era-perang-dunia-ii