Salin Artikel

Mengenal Peresehan, Seni Ketangkasan yang Dimainkan Ganjar dan TGB di Lombok

Momen tersebut terjadi di sela-sela  kunjungan Ganjar di Kantor DPD Partai Perindo saat melakukan Safari politik di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (18/6/2023).

"Oh ini yang dipakai pukul (peresehan) itu," kata Ganjar sambil mencoba memukul tongkat rotan (penjalin) dan perisai, yang biasa digunakan untuk bermain peresehan.

Ganjar pun sempat bermain peresehan dengan TGB. Keduanya saling memukul dan menangkis menggunakan perisai.

Apa itu peresehan?

Lalu Bayu Windia, budayawan yang juga tokoh di Majelis Adat Sasak menjelaskan, peresehan merupakan seni adu ketangkasan yang dilakukan masyarakat suku Sasak Lombok sejak zaman dahulu.

"Olahraga ketangkasan, olahraga tradisi yang sering dilakukan saat hari-hari besar seperti 17 Agustus dan acara-acara budaya," papar Bayu melalui sambungan telepon, Senin (19/6/2023).

Biasanya peresehan dimainkan oleh dua orang laki-laki yang dalam bahasa Sasak disebut dengan pepadu.

Masing-masing pepadu akan membawa sebuah tongkat rotan (penjalin) untuk memukul lawan dan perisai (ende) yang digunakan untuk menangkis pukulan lawan.

Dalam peresehan, dua pepadu yang akan bertarung dipandu oleh seorang wasit yang disebut pekembar. Pekembar berdiri di pinggir arena.

Bayu mengatakan, sebelum pertandingan dimulai masing-masing pepadu mempersiapkan diri.

Para pemain bertelanjang dada dengan memakai sapuq atau ikat kepala dan melilitkan bebet, yaitu semacam sabuk yang terbuat dari kain tenun ikat agak tebal.

"Sesekali bebet juga digunakan untuk menyembunyikan bebadong atau jimat," katanya.

Aturan bermain

Setelah musik pengiring peresehan berbunyi dan wasit memberi aba-aba, kedua pepadu mulai bertanding dengan saling pukul dengan menggunakan tongkat penjalin dan menangkis menggunakan perisai.

Durasi pertandingan peresehan biasanya adalah lima ronde . Selama pertandingan berlangsung selalu ada musik yang mengiringi peresehan. Selain menyemangati pemain, musik juga menambah semarak suasana.

"Ada aturannya. Saat lawan posisi jatuh atau perisai jatuh maka dia tidak memukul, ada sportivitas itu. Tidak boleh memukul bagian tumbuh tertentu yaitu pinggang ke bawah. Memukul dengan cara menghujam juga tidak boleh," kata Bayu.

Setelah ditentukan siapa pemenangnya para pepadu lalu bersalaman sebagai tanda perdamaian. 

"Melatih sportifitas begitu mereka selesai mereka akan melupakan itu dan kembali bersahabat. Itu sportifnya," tutup Bayu.

Hingga kini peresehan masih sering dimainkan pada berbagai acara kebudayaan di Lombok. 

https://regional.kompas.com/read/2023/06/19/175019978/mengenal-peresehan-seni-ketangkasan-yang-dimainkan-ganjar-dan-tgb-di-lombok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke