Salin Artikel

Gempa M 5,1 di Sukabumi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia dan Eurasia

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini berpusat di laut pada jarak 111 kilometer tenggara Kota Sukabumi di kedalaman 48 kilometer.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengemukakan, gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.

"Tidak berpotensi tsunami. Masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Ayyu melalui rilis tertulis yang dikutip Kompas.com, Selasa siang.

Disebutkan, dampak gempa terasa hingga wilayah Sukabumi, Palabuhanratu, Kabupaten Garut, dan Tasikmalaya.

"Terasa nyata di dalam rumah seperti ada truk lewat, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ujar dia.

Ayyu mengemukakan, dari monitoring belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan, kendati masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujar Ayyu.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/06/160751778/gempa-m-51-di-sukabumi-akibat-aktivitas-lempeng-indo-australia-dan-eurasia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke