Salin Artikel

Misteri Kematian Juragan Sawit di Banyuasin, Dirampok Sepupu yang Butuh Uang untuk Bayar Utang

Diduga Karim adalah korban perampokan yang dibunuh oleh para pelaku.

Sehari setelah pembunuhan, polisi berhasil menangkap tiga pelaku yakni Arif Widianto (30), Rais Ngibadus Solihin (37) dan Muji Riyanto (31) yang semuanya merupakan warga Banyuasin.

Arif yang menjadi otak perampokan adalah sepupu korban. Motif Arif melakukan tindak kriminal tersebut adalah ia iba terhadap temannya, AS yang terlilit utang.

Mereka bertiga ditangkap di tempat yang berbeda pada Jumat (26/5/2023).

Awalnya polisi berhasil menangkap pelaku Arif yang berada di Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.

Dari Arif, polisi menyita mobil pelaku yang dibawa kabur. Lalu petugas berhasil menangkap pelaku Muji yang sembunyi di Desa Majatra.

Pada Minggu sore, polisi kemudianberhasil menangkap Rais yang berada di Kecamatan Pulau Rimau.

Setelah menangkap tiga pelaku, polisi menyebut masih ada satu pelaku yang buron yakni AS.

Pura-pura bermalam di rumah korban

Karim dikenal sebagai juragan kelapa sawit yang tinggal seorang diri setelah bercerai dengan istrinya.

Lalu keempat pelaku menyusun rencana untuk merampok korban sejak Minggu (21/5/2023).

Arif serta AS berteman dan sering konsumsi sabu bersama. Lalu mereka berdua mengajak Rais dan Muji untuk melakukan perampokan.

Setelah merencanakan perampokan, Arif dan Agus datang ke rumah korban dengan dalih menginap pada Kamis (25/5/2023).

Korban tak menaruh curiga karena yang adalah adalah Arif, sepupunya. Namun, saat korban tertidur, pelaku langsung membekap korban.

Korban sempat melawan, tapi pelaku Rais mengambil besi dan memukul korban dua kali di dada dan leher sehingga korban tewas. Para pelaku kemudian membawa lari mobil korban.

"Mau tidak mau, kami beraksi malam itu. Ternyata, saat masuk paman bangun dan makanya langsung aku pukul pakai besi yang dipegang Rais. Karena dia melihat aku," kata Arif.

Ia mengatakan temannya AS memiliki utang kepada rentenir sebesar Rp 40 juta. Sementara dirinya memiliki utang Rp 4,5 juta.

Karena alasan tersebut, mereka tega merampok dan membunuh Kasim.

"Agus ada utang, pinjam uang sama rentinir Rp 40 juta tapi hanya cair Rp 20 juta. Uang itu tidak cukup untuk bayar hutang dan saya juga ada hutang Rp 4.5 juta. Jadi, muncul ide untuk merampok paman dan ternyata Agus mau," kata Arif.

Saat kejadian, tersangka Muji ternyata tak ikut mengeksekusi korban. Ia tak ikut melakukan perampokan karena takut istrinya marah jika keluar rumah dini hari.

"Namun, apabila berhasil pelaku Muji akan membantu untuk menjualkan mobil," ujar Kapolres Banyuasin AKBP Imam Safii Senin (29/5/2023).

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Hary Dinar mengatakan AS yang kini menjadi buron adalah pelaku yang paling banyak menganiaya korban hingga tewas.

Hary menyebut, AS memukul korban dengan besi panjang, sementara Agus menyumpal mulut korban agar tak melawan.

Terkait informasi yang menyebut AS adalah residivis, pihak kepolisian masih melakukan pengecekan.

"Untuk hal itu masih kami lakukan pengecekan, baik itu di polsek, Polres hingga Polda. Kami cari dahulu laporan polisinya dahulu agar lebih pasti," kata Hary.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2023/05/30/170100378/misteri-kematian-juragan-sawit-di-banyuasin-dirampok-sepupu-yang-butuh-uang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke