Salin Artikel

Mengapa Balikpapan Dijuluki Kota Minyak?

KOMPAS.com - Kota Balikpapan yang berada di Provinsi Kalimantan Timur dikenal memiliki julukan sebagai Kota Minyak.

Ternyata julukan tersebut disematkan kepada Kota Balikpapan bukan tanpa alasan, namun terkait dengan sejarah dan potensi sumber daya alam kota tersebut.

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Balikpapan, sejarah Kota Balikpapan tidak bisa dipisahkan dengan minyak.

Hal ini bermula dari sumur minyak Mathilda, sumur pengeboran pertama kaki gunung Komendur di sisi timur Teluk Balikpapan.

Penamaan sumur minyak Mathilda ternyata berasal dari nama anak JH Menten.

JH Menten adalah penemu sumur pengeboran minyak pertama di Balikpapan, sekaligus pekerja pekerja perusahaan minyak JH Menten dan Firma Samuel & Co.

Perusahaan tersebut yang merupakan pemegang hak konsesi pengeboran di yang ditunjuk pemerintah Hindia Belanda yang telah mengontrak Balikpapan dari Kesultanan Kutai.

Sumur minyak Mathilda yang dibuat pada tanggal 10 Februari 1897 kemudian ditutup pada tahun 1903.

Dilansir dari laman Antara, sejak penemuan minyak pertama tersebut kegiatan pengeboran di Balikpapan terus berlangsung, bahkan mampu menghasilkan minyak dengan kualitas baik dan banyak.

Kala itu, Balikpapan disebut sebagai Kota Minyak atau Oil City dengan produksi 32.618 barel per tahun.

Hingga di awal tahun 1900-an, jumlah penemuan dan pengeboran minyak di Balikpapan bertambah sehingga telah membawa pendatang dalam jumlah besar ke Balikpapan.

Pendatang ini kebanyakan adalah orang Cina dan para pekerja pengeboran yang rata-rata berasal dari Jawa dan berbagai daerah lainnya seperti India.

Pekerja dari Cina dan India inilah yang menjadi cikal bakal penghuni desa di Tukung (Klandasan) dan Jumpi (Kampung Baru) yang merupakan asal usul sebagian besar warga Balikpapan.

Selain itu keberadaan minyak, yaitu minyak tanah atau "lantung", juga mengundang semakin besarnya jumlah pedagang yang datang dari daerah Kerajaan Banjar di Banjarmasin dan Bone di Sulawesi Selatan untuk berdagang dan singgah di Balikpapan.

Seiring waktu, Balikpapan berkembang menjadi "Kota Minyak" dengan besarnya produksi minyak yang dihasilkan.

Perkembangan industri minyak inilah yang telah membangun Balikpapan menjadi kota industri.

Namun kini Balikpapan tidak lagi menjadi Kota Minyak yang berorientasi pada pengeboran.

Saat ini industri minyak di Balikpapan berfokus pada jasa pengolahan minyak mentah dari sekitar Balikpapan, yaitu Sepinggan, Handil, Bekapai, Sanga-sanga, Tarakan, Bunyu dan Tanjung serta minyak mentah yang diimpor dari negara lain.

Sumber: balikpapan.go.id dan antaranews.com

https://regional.kompas.com/read/2023/05/28/222310478/mengapa-balikpapan-dijuluki-kota-minyak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke