Salin Artikel

16 Peserta MTQ Ke-44 Provinsi Kaltim dari Balikpapan Didiskualifikasi, Diduga Berasal dari Daerah Lain

Sembilan kabupaten kota tersebut yakni Kota Samarinda, Bontang, Kukar, Kabupaten Kutim, Kubar, Mahulu, PPU, Paser, dan Berau.

Kontingen Samarinda menginisiasi pertemuan 9 kabupaten kota dengan mengundang perwakilan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim di Hotel Horison Ultima Balikpapan pada Selasa lalu (16/5/2023), sekira pukul 09.00 Wita.

Hasil pertemuan tersebut, sembilan kontingen menolak melanjutkan MTQ dikarenakan adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh tuan rumah, Balikpapan. Para peserta membuka adanya indikasi peserta mutasi dari luar Kota Balikpapan.

Sedikitnya terdapat 9 peserta Balikpapan yang disebut-sebut bukan berasal dari Balikpapan alias luar daerah. Temuan ini berdasarkan hasil verifikasi administrasi peserta.

"Jika terbukti ada KTP ganda, kami akan tuntut balik karena ini melanggar Undang-undang," Kata Ridwan Tassa, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Samarinda pada Kamis (18/5/2023).

Saat ini, Ridwan mengatakan pihaknya akan mengerahkan tim untuk mendalami temuan ini. Di antaranya akan mendatangi kediaman peserta yang didaftarkan sebagai kontingen Balikpapan.

"Ini kami lakukan untuk membuktikan kecintaan kita menjadikan ajang ini sebagai syi'ar islam, bukan ajang untuk memuaskan nafsu bahwa kita juara umum," ungkapnya.

Ditengarai nama-nama yang dicurigai peserta mutasi, dalam jejak digital pernah menjuarai MTQ di daerah asalnya. Semisal Agustini, ia pernah juara 1 MTQ Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2022 lalu mewakili daerah asalnya Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Atas temuan ini, sembilan kontingen mengancam akan memboikot MTQ ke-44 Kaltim Balikpapan jika tidak disikapi oleh penyelenggara.

Dari hal tersebut, LPTQ Provinsi Kaltim pun melakukan evaluasi. Hasilnya, berdasarkan Surat Keputusan (SK) LPTQ Provinsi Kalimantan Timur Nomor : 068 Tahun 2023 tentang hasil keputusan tim verifikasi peserta yang didiskualifikasi pada MTQ Ke-44 Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2023.

Dalam SK tersebut sebanyak 16 peserta Balikpapan telah didiskualifikasi karena diduga berasal dari luar daerah.

"Totalnya ada 16 peserta berasal dari luar daerah. Dan itu sudah selesai, karena peserta sudah didiskualifikasi. Lomba berjalan aman dan lancar dan malam ini sudah pengumuman finalisasi," ungkap Ridwan dikonfirmasi awak media pada Jumat (20/5/2023).

Untuk permasalahan yang terjadi saat ini, dirinya mencoba meluruskan, bahwa tujuan MTQ selain untuk menjalin silaturahmi juga sebagai syiar. Jadi bukan semata-mata untuk mengejar juara umum. Sehingga lomba MTQ ini tidak perlu menghadirkan pemain dari luar daerah.

"Dan terindikasi bahwa Balikpapan telah mengimpor beberapa pemain dari luar daerah," jelasnya.

Dirinya berharap pelaksanaan MTQ ke depan, siapa pun menjadi tuan rumah bisa lebih memanfaatkan potensi yang ada di Kaltim.

Sebelumnya, Asisten Tata Pemerintah Setda Kota Balikpapan Zulkifli, yang juga merupakan panitia pelaksana MTQ di Balikpapan menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan kafilah sudah sesuai ketentuan terkait dengan kepesertaan.

"Jadi kemarin kita lakukan rapat bersama yang intinya menjelaskan tentang kafilah itu. Bahwa kafilah kita juga sudah dipersiapkan sesuai ketentuan terkait dengan kepesertaan sesuai dengan Peraturan Menteri Agama No 15 Tahun 2015 Pasal 5 ayat 1, 2, 3 dan 4. Jadi kita sudah jelaskan kafilah tersebut kepada seluruh daerah, alhamdulillah sudah ada kesepakatan. Jadi kami sepakat di daerah itu tidak melakukan justifikasi terhadap daerah lain, jadi semuanya diserahkan kepada LPTQ," jelasnya.

Soal ancaman boikot dari 9 kabupaten kota, Zulkifli mengatakan itu hanyalah persepsi di awal saja. Sejauh ini kegiatan MTQ di Balikpapan masih berlangsung lancar dan aman.

"Jadi kita jamin tidak ada boikot memboikot, itu kan hanya persepsi diawal. Nyatanya kan seluruh daerah bersatu dan menjalin kebersamaan sampai sekarang. Kita juga sudah diingatkan oleh para ulama, Ketua MUI Provinsi Kaltim kepada seluruh kafilah bahwa MTQ itu tujuannya bukan untuk kejuaraan tapi yang utama adalah syiar, beribadah dan membumikan Alquran," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/20/103436178/16-peserta-mtq-ke-44-provinsi-kaltim-dari-balikpapan-didiskualifikasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke