Salin Artikel

7 BTS Kominfo di Pelosok NTT Sebagian Tak Aktif, Warga Dapat Sinyal Malam Hari

BORONG, KOMPAS.com -  Camat Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kanisius Satal menjelaskan 7 BTS 4G yang dibangun Kominfo RI di kecamatannya saat awal dibangun sinyalnya aktif.

Namun akhir-akhir ini sinyal sudah tidak aktif lagi sehingga fungsinya tidak maksimal bagi masyarakat Kecamatan Elar Selatan.

"Pembangunan fisik ada. Dan, awalnya sinyal aktif dan masyarakat memakainya. Tapi, akhir-akhir ini sinyalnya tidak aktif. Bahkan terkesan tidak maksimal pemakaiannya," jelasnya saat dihubungi Kompas.com melalui WhatsApp, Jumat (19/5/2023) petang.

Tujuh BTS 4G itu, lanjut Kanisius, tersebar di Kampung Deruk, Desa Sipi; Kampung Mata Wae, Desa Nanga Puun; Kampung Sopang Rajong, Desa Nanga Meje; Kampung Pepil, Desa Golo Linus; Kampung Bakit, Desa Wae Rasan; Kampung Sangan Kalo, Desa Sangan Kalo, dan; Kelurahan Lempang Paji.

Seorang warga Kecamatan Elar Selatan yang namanya enggan dipublikasikan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/5/2023) pukul 17.50 Wita, menjelaskan, empat dari lima BTS 4G yang sudah dibangun oleh Kominfo RI di Kecamatan Elar Selatan masih aktif, sementara satunya tidak aktif.

Keempat BTS 4G yang aktif di antaranya berlokasi di Kampung Sopang Rajong, Desa Nanga Meje; Kampung Deruk, Desa Sipi; Kampung Pepil, Desa Gololinus dan; Kampung Bakit, Desa Waerasan. Sementara yang tidak aktif adalah di Kampung Nangawaru/Mata Wae, Desa Nanga Puun.

"Saat ini saya sedang berada di Desa Nanga Meje dan BTS 4G masih aktif sehingga saya masih memakai sinyal 4G untuk berkomunikasi dengan sahabat yang berada di luar Kecamatan Elar Selatan," jelasnya.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Manggarai Timur, Bonifasius Sai saat dihubungi Kompas.com, Jumat malam, melalui sambungan aplikasi WhatsApp menjelaskan, untuk Kabupaten Manggarai Timur ada 66 BTS 4G dan 1 POI serta 1 repeater. Jadi totalnya 68 BTS.

Bonifasius menjelaskan, menurut pelaksana yang disampaikan kepada Dinas Kominfo bahwa 68 BTS 4G itu sudah on air atau berfungsi.

Pembangunan BTS 4G itu ada dua tipe, yakni tipe Vivat dan Microwave. Satu transmisi atau repeater dibangun di Desa Watu Lanur, Kecamatan Lambaleda Selatan.

"Kalau berkaitan dengan tidak maksimal pemakaiannya, iya benar karena Megabait per sekon (MBS) berkisar antara 6-8 MBS. Kalau belum optimal pemakaiannya, iya benar. Untuk soal pemakaian tidak maksimal saat kita sampaikan kepada Kominfo Pusat, dari pusat (Kominfo RI) mengirimkan printout sejumlah orang yang memakai jaringan 4G dari pemancar BTS. Mereka bisa tahu jumlah pemakainya, misal pemakai hari ini 20 orang, langsung diketahui dari pusat," jelasnya.

Bonifasius menjelaskan, kalau progres pembangunan BTS 4G di Provinsi Nusa Tenggara Timur berjalan dengan baik. Pemakaian jaringan BTS 4G akan maksimal kalau satelit Satria sudah diluncurkan.

Data yang dihimpun Kompas.com saat merayakan Paskah April 2023 lalu di Kampung Woa, Desa Koak, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai ada pembangunan BTS 4G di kampung itu. Lokasi tepatnya berada di samping Kapela Gereja Woa. Namun BTS tersebut tidak berfungsi secara maksimal.

Jaringan 4G-nya hanya bisa diakses pada malam hari. Sementara pada siang hari, warga Desa Woa mendapat sinyal dari BTS di bukit yang lokasinya jauh dari kampung.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/19/185514978/7-bts-kominfo-di-pelosok-ntt-sebagian-tak-aktif-warga-dapat-sinyal-malam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke