Saat Warga Kebingungan Cari Ida Dayak yang Dikabarkan Datang ke Semarang, Ternyata Hoaks

KOMPAS.com - Sejumlah warga kebingungan mencari keberadaan Ida Dayak yang dikabarkan akan menggelar pengobatan di Aloon-aloon Johar, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Menurut informasi yang beredar, rencananya pengobatan oleh Ida Dayak akan dilaksanakan di Aloon-aloon Johar tanggal 8-10 Mei 2023.

Setelah mendapat informasi itu, ratusan warga dari berbagai daerah pun beramai-ramai mendatangi lokasi untuk berobat.

Namun, setelah ditelusuri, informasi tersebut ternyata hoaks.

Warga kebingungan

Petugas parkir di depan Masjid Agung Kauman Semarang, Asep (65) mengaku, sebagian warga sudah datang sejak kemarin. Mereka kebingungan mencari Ida Dayak.

Padahal, Aloon-Aloon masih ditutup sementara karena dalam masa renovasi.

"Dari kemarin banyak yang tanya Ida Dayak di mana. Saya bilangin mereka, enggak ada, kalau enggak percaya tanya takmir masjid saja," ungkap dia, Senin (8/5/2023).

Warga yang berbondong-bondong ingin berobat ke Ida Dayak, tidak hanya dari warga Kota Semarang.

Menurut Asep, warga yang datang juga berasal dari luar kota seperti Demak, Klaten, hingga Yogyakarta.

Pantauan Kompas.com, Warga Jatingaleh, Kota Semarang, Sumini datang bersama keluarganya naik mobil pikap merasa kecele.

"Saya mau ngobatin lare (anak) sakit, udah 8 tahun enggak bisa jalan," tutur perempuan paruh baya itu.

Polisi turun tangan

Keramaian tersebut sempat menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi.

Takmir Masjid Agung Kauman pun melaporkan keadaan kepada Polsek Semrang Tengah.

Selanjutnya, polisi datang ke lokasi dan meminta warga untuk kembali ke rumah masing-masing.

Polisi mengimbau masyarakat untuk mengecek kebenaran berita agar hal serupa tak terulang lagi.

Kapolsek Semarang Tengah, Indra Romantika akan memasang spanduk agar masyarakat yang datang bisa langsung mengetahui berita hoaks terkait kedatangan Ida Dayak di Semarang.

"Informasi adanya pengobatan Ida Dayak yang rencana akan dilaksanakan di Aloon-aloon Johar tanggal 8-10 Mei diimbau untuk masyarakat, tidak hanya masyarakat Kota Semarang saja, untuk perlu diketahui berita tersebut tidak benar," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah | Editor Robertus Belarminus)