Salin Artikel

20 Hektare Lahan di Nunukan Terbakar, BPBD Duga Disengaja untuk Buka Perkebunan Sawit

Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Muhammad Basir mengatakan, mayoritas lahan, diduga sengaja dibakar untuk pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit.

"Areal yang terbakar luasan beragam, mulai dua hektare, sampai lebih 10 hektare. Diduga sengaja dibakar untuk pembukaan perkebunan kelapa sawit," ujar Basir, Kamis (27/4/2023).

Informasi tersebut diperoleh petugas BPBD dari warga sekitar lokasi kebakaran.

Bahkan petugas menemukan jejak alat berat jenis ekskavator dari salah satu lokasi lahan yang diduga sengaja dibakar.

Selain itu, aksi pembakaran tersebut, dilakukan di waktu petang dan malam hari, dimulai dari wilayah perbukitan.

Basir menjelaskan, pelaku pembakaran memanfaatkan arah angin untuk bisa menghanguskan daerah lereng bukit yang sulit dijangkau.

"Salah satu areal lahan yang dibakar, ada yang menjadi lahan gambut. Itu lokasinya di dekat SMAN 2 Nunukan Selatan. Ini menjadi keprihatinan kita semua. Lahan gambut akan lebih sulit padam karena akarnya mampu menyimpan bara lebih lama dan membahayakan, karena sewaktu waktu bisa menyala tanpa terdeteksi," kata Basir.

Adapun areal yang terbakar, sebagaimana data BPBD Nunukan, pada tanggal 24 April 2023, ada tiga titik dengan luasan diperkirakan tidak kurang dari 6 Hektare.

Masing masing di dekat SMAN 2 Nunukan Selatan, di wilayah Persemaian dan Kampung Pisang.

Lalu pada 25 April 2023, ada dua lokasi yang terbakar, masing masing di Seimangkadu, dan tak jauh dari Kantor Kejari Nunukan. Areal yang terbakar tidak kurang dari 11 hektar.

Dan kebakaran ketiga, pada 26 April 2023, terjadi di wilayah Tanjung Harapan, dekat Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nunukan. BPBD mencatat, lebih 2 hektar lahan yang ludes dilahap di jago merah.

Basir berharap peristiwa ini menjadi perhatian semua pihak dan ada tindakan dari aparat penegak hukum terkait dugaan pembakaran ini. 

Pasalnya, Kabupaten Nunukan, saat ini dilanda musim kemarau. Banyaknya lahan sawit, menjadi salah satu faktor kekeringan.

Terlebih, Kabupaten Nunukan, merupakan wilayah pulau yang hanya mengandalkan hujan sebagai sumber air baku.

Basir menambahkan, petugas BPBD dan instansi lain, harus berjibaku mencari genangan air untuk memadamkan api. 

Karena saat ini, banyak armada BPBD yang dikerahkan untuk pembagian air bersih ke warga warga yang terdampak kekeringan.

"Saya kira, penanaman pohon/reboisasi harus terus diteriakkan, dan perusakan harus ditindak. Kondisi Nunukan yang kekeringan seperti saat ini, memberikan gambaran mengerikan di masa mendatang kalau perusakan pohon terus terjadi," kata Basir.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Nunukan, Iptu Lusgi Simanungkalit, saat dikonfirmasi mengatakan, Polisi masih melakukan penyidikan atas peristiwa kebakaran lahan beruntun ini.

"Kita sudah turunkan tim untuk melakukan penyelidikan, dan akan kita lanjut sampai penyidikan. Kasus ini sedang dalam proses," jawabnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/27/171844078/20-hektare-lahan-di-nunukan-terbakar-bpbd-duga-disengaja-untuk-buka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke