Salin Artikel

Tradisi Manambang, Saat Anak-Anak di Kota Padang Panen THR di Hari Lebaran

KOMPAS.com - Ada sebuah tradisi yang paling ditunggu oleh anak-anak di Kota Padang, Sumatera Barat pada Hari Raya Idul Fitri yaitu manambang.

Tradisi manambang adalah kegiatan yang dilakukan anak-anak di Kota Padang dengan berkunjung ke rumah-rumah warga untuk bersilaturahmi dan berharap mendapat tunjangan hari raya (THR).

Anak-anak ini akan pergi berkumpul selepas shalat Idul Fitri dengan jumlah bervariasi, karena biasanya masing-masing dari mereka sudah bersepakat untuk pergi bersama-sama.

Saat berkunjung ke rumah-rumah warga mereka juga tidak ditemani oleh orang tua, jadi hanya dengan teman-teman sebaya saja.

Walau begitu, anak-anak tetap menjaga sopan santun saat bersilaturahmi, yaitu dengan mengucap salam ketika datang berkunjung.

Setelah pemilik rumah menjawab salam dan mempersilahkan masuk, barulah anak-anak ini akan masuk dan duduk dengan rapi.

Saat bersilaturahmi, anak-anak ini juga akan memperkenalkan diri terutama jika mereka belum dikenal oleh tuan rumah.

Kemudian tuan rumah akan menawarkan suguhan kepada anak-anak, ada minuman ringan dan kue-kue lebaran.

Anak-anak akan menerima tawaran dan mulai mengambil kudapan kesukaan, namun tidak jarang ada yang mengabaikan hidangan karena menunggu uang dari tuan rumah.

Barulah saat rombongan anak-anak tersebut selesai makan dan berpamitan, tuan rumah akan membuka kantong dan mulai membagikan uang.

Saat menambang, ada juga anak-anak yang tidak masuk ke dalam rumah yang dikunjunginya dan hanya bersalaman memohon maaf di teras rumah sembari menerima uang dari pemilik rumah.

Nominal uang yang dibagikan pemilik rumah juga tidak besar, biasanya berupa pecahan uang baru Rp 1.000 atau Rp 2.000.

Walau begitu, setiap anak biasanya mendapatkan uang hasil menambang yang cukup lumayan karena mereka akan pergi ke banyak rumah dan bukan hanya di kompleks lingkungan mereka saja.

Bagi masyarakat Kota Padang, tradisi menambang yang hanya dilakukan sekali setahun ini merupakan momen bahagia bagi anak-anak maupun pemilik rumah.

Selain untuk bersilaturahmi, tradisi menambang juga menjadi kesempatan untuk berbagi rezeki dengan sesama.

Tak jarang para orang tua sudah menyiapkan pecahan uang baru tersebut sejak jauh-jauh hari, mengingat pada hari lebaran nanti anak-anak akan berdatangan untuk manambang.

Tradisi manambang yang identik dengan memberikan uang yang masih dalam kondisi baru juga menjadi perhatian Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Barat.

Untuk menyambut tradisi yang akan berlangsung pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H tersebut, pihaknya telah mengantisipasi dengan menyiapkan Rp 3,12 triliun uang baru dari berbagai pecahan.

"Kita telah menyiapkan kas keliling untuk penukaran uang, dengan didukung oleh bank-bank yang ada di Sumatera Barat," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Endang Kurnia Saputra saat bertemu dengan awak media, Rabu (12/04/2023).

Lebih lanjut, Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar Dadang Arif Kusuma mengimbau masyarakat agar melakukan penukaran uang di bank.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya berbagai resiko yang tidak diinginkan seperti adanya uang palsu, jumah yang tidak sesuai, dan uang dengan kondisi rusak.

"Adapun uang yang paling banyak ditukarkan masyarakat adalah yang pecahan Rp 5.000," kata Dadang.

Sumber: m.antaranews.com  dan infopublik.id  

https://regional.kompas.com/read/2023/04/16/191647078/tradisi-manambang-saat-anak-anak-di-kota-padang-panen-thr-di-hari-lebaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke