Salin Artikel

20 Hari Mengungkap Kematian Dokter Mawar, Dibunuh Petugas Kebersihan yang Mengaku Sakit Hati

Dokter yang bertugas di RSUD Nabire tersebut ternyata dibunuh oleh seorang petugas kebersihan yang merasa sakit hati karena pemotongan honor Covid-19.

Berikut kronologi terungkapnya kasus kematian dokter Mawar:

Jasad ditemukan di rumah dinas

Jenazah dokter Mawar ditemukan di rumah dinasnya, perumahan dokter, Kelurahan Sriwini, Nabire, Papua Tengah pada Kamis (9/3/2023) malam.

Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya saat itu menjelaskan ada dugaan bahwa korban meninggal karena hal yang tak wajar.

Menurutnya, jenazah Mawar pertama kali ditemukan oleh seorang saksi yang hendak menjemput korban ke tempat praktik.

Namun saat tiba di rumah dinas korban, tak ada respons sehingga saksi memaksa masuk dengan membobol jendela.

Ternyata dokter Mawar sudah ditemukan tergeletak tak bernyawa.

“Berdasarkan informasi dari saksi 1 (M) terakhir korban (dr. M) terakhir diantar ke rumah pada hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 sekitar pukul 20. 0 WIT selesai praktik,” kata Kapolres Nabire, Senin (13/3/2023) malam.

Polisi yang mendapatkan laporan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengotopsi jenazah korban.

"Sudah empat kali kita lakukan olah TKP sejak ditemukannya jenazah, mulai dari titik ditemukannya jenazah hingga radius 50 meter," katanya.

Sedangkan otopsi dilakukan di RS Bhayangkara Sulawesi Selatan.

Polisi juga memeriksa sejumlah saksi.

"Ada 23 saksi yang telah dimintai keterangan, sudah ada beberapa bukti petunjuk untuk kita teliti secara detail guna mengungkap suatu kasus tindak pidana," kata dia.

Namun secara total hingga kasus terungkap, ada 68 saksi yang telah dipanggil.

Dari hasil otopsi, ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban.

Kejanggalan

Sementara itu, pihak keluarga dokter Mawar juga mengungkap ada sejumlah kejanggalan saat melihat kondisi jenazah.

"Setelah dibuka, kami lihat banyak tanda-tanda yang kami temukan yang saat ini tidak bisa kami ungkapkan," kata keluarga dokter Mawar, Sermon Runtuk, seperti dilansir dari Tribunnews.

Sedangkan salah satu teman korban mengatakan bahwa Dokter Mawar sempat mengeluhkan mengenai keamanan di sekitar rumah dinasnya.

Setelah 20 hari semenjak kematian Dokter Mawar, polisi mengungkapkan penyebab kematian korban.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D.Fakhiri mengatakan, penanaganan kasus ini dilakukan dengan kehati-hatian.

"Kami kembangkan dengan menggunakan Scientific Crime Investigation dilakukan dengan penuh kehati-hatian," katanya, Rabu (29/3/2023).

Polisi menangkap tersangka setelah memeriksa sisa air liur di tubuh korban. 

Kemudian polisi memanggil ulang para saksi yang diduga terlibat dalam kasus itu, hingga akhirnya menjurus ke KW yang kini ditetapkan sebagai tersangka.

Penyidik juga menemukan ponsel yang disembunyikan oleh tersangka di salah satu ruang di RSUD Nabire.

Fakhiri mengatakan, Dokter Mawar dibunuh oleh seorang petugas kebersihan RSUD Nabire berinisial KW.

Kepada polisi, KW mengaku sakit hati.

"Dari hasil pemeriksaan, KW mengaku bila dirinya yang melakukan pembunuhan karena sakit hati akibat honor Covid-19 dipotong," ungkap Fakhiri, Rabu (28/3/2023), seperti dilansir dari Antara.

Hingga kini polisi masih menyelidiki apakah ada kemungkinan tersangka lain dalam kasus ini.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Pythag Kurniati), Tribunnews, Antara

https://regional.kompas.com/read/2023/03/29/162016578/20-hari-mengungkap-kematian-dokter-mawar-dibunuh-petugas-kebersihan-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke