Salin Artikel

Payung Elektrik Rp 42 Miliar di Masjid Agung Annur Pekanbaru Rusak Diterpa Badai

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (25/3/2023) sore, menyebabkan dua payung elektrik yang rusak cukup berat.

Salah satu payung elektrik itu tampak mengalami robek yang cukup lebar. Terpal atau kain payung menjulai ke bawah hingga menyentuh lantai.

Sejumlah pekerja yang berada di lokasi tengah berupaya memperbaiki dan menyambung terpal payung yang robek itu menggunakan perekat dan dibantu alat pemanas.

Ketua Harian Masjid Agung Annur, Zulhendri Rais membenarkan rusaknya dua payung elektrik tersebut.

"Ada dua payung elektrik yang rusak. Karena sabtu kemarin ada hujan badai dan hujan es di Pekanbaru. Tadi kita lihat orang-orang sudah mulai memperbaikinya. Kita berharap, nantinya tetap bisa kita pakai halaman masjid ini untuk shalat Idul Fitri," ujar Rais saat diwawancarai wartawan, Senin (27/3/2023).

Untuk diketahui, anggaran pembangunan 6 payung elektrik di Masjid Agung Annur Pekanbaru ini sangatlah besar, yaitu Rp 42 miliar.

Payung elektrik ini dibuat untuk mempercantik pekarangan masjid, yang menjadi mirip seperti Masjid Nabawi.

Pembangunan payung elektrik itu dibiayai dengan APBD Provinsi Riau.


Pembangunan payung elektrik ditargetkan sudah bisa digunakan minggu kedua Ramadhan 2023 ini.

Sebelumnya, progres pengerjaannya sudah mencapai 90 persen. Namun, dua payung elektrik rusak akibat diterpa badai.

Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, Thomas Larfo Dimiera menyebut, payung elektrik itu tidak tahan angin kencang dan hujan.

"Payung masjid ini memang fungsinya bukan untuk menahan angin kencang atau hujan lebat. Tetapi, untuk menahan panas di siang hari," kata Thomas saat diwawancarai wartawan, Senin.

Sebelum digunakan, pihaknya mencoba membuka payung tersebut.

Namun, belum sempat ditutup dilanda cuaca ekstrem, sehingga menyebabkan beberapa tiang penahan payung bengkok dan ada yang patah.

Dia mengatakan, untuk perbaikannya masih menjadi tanggung jawab dari kontraktor PT. Bersinar Jesstive Mandiri, sampai selesai dan digunakan.

Dijelaskan Thomas, meski proses pengerjaan penataan infrastruktur kawasan Masjid Agung Annur masa perpanjangan kedua sudah habis. 

Kendati demikian, kontraktor masih berkewajiban memperbaiki tanpa ada tambahan anggaran dari pemerintah.

"Kontraktor bertanggung jawab untuk perbaikan. Untuk masa perpanjangan kedua memang sudah habis, tapi dengan kejadian ini tidak bisa kita paksakan. Kita sudah rapatkan, masih ingin tahu berapa lama perbaikan. Ini kejadian alam tidak bisa berbuat apa-apa. Dari pihak pengawas kami minta untuk buat justifikasi perbaikan," kata Thomas.

Menurutnya, progres pembangunan payung elektrik ini sudah 90 persen. 10 persen sisanya penyempurnaan payung eletriknya.

Kemudian, untuk progres pengerjaan lantai keramik sudah 95 persen.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/27/150327578/payung-elektrik-rp-42-miliar-di-masjid-agung-annur-pekanbaru-rusak-diterpa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke